EKBIS.CO, JEJU -- Guru Besar Coastal and Ocean Management pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - IPB University, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri diundang menjadi keynote speaker di ajang Jeju International Marine Leisure Seminar and Expo yang diadakan di Halla University, Kota Jeju, Korea Selatan, 16-19 September 2022.
Ini adalah pameran yang ketiga kali. Sebelumnya, Jeju International Marine Leisure Seminar and Expo diadakan pada Juli 2019 dan Juli 2021. Di ketiga event tersebut Prof Rokhmin Dahuri, yang merupakan Honorary Ambassador of Jeju Islands dan Busan Metropolitan City, Korea Selatan, selalu diundang sebagai salah satu keynote speaker.
Pada kesempatan tersebut, Prof Rokhmin Dahuri menyampaikan keynote speech (pidato kunci) berjudul “Strengthening and Enhancing a Mutual Cooperation between Indonesia and Republic of Korea for tha Global Sustainable Marine Tourism”.
Dalam pidatonya, Prof Rokhmin, Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan (2020 - 2024) mengutarakan tentang peran dan tren industri pariwisata bahari (marine leisure industry) bagi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan kesejahteraan warga dunia yang terus meningkat. Ia menjelaskan definisi dan pengertian tentang pariwisata bahari, yakni semua kegiatan rekreasi atau wisata yang terkait atau bergantung pada keindahan serta kenyamanan ekosistem pesisir dan lautan.
“Contohnya cruising, sailing, sport fishing, snorkling, diving, whale watching, surfing, swimming, sunbathing (berjemur di pantai), wisata mangrove, dan lainnya,” kata Prof Rokhmin seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (17/9/2022).
Selanjutnya, Prof Rokhmin yang merupakan ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia) menguraikan mengenai potensi dan tantangan pembangunan industri pariwisata bahari di Indonesia, Korea Selatan, dan di tingkat dunia.
Di bagian akhir pidatonya, Prof Rokhmin, yang merupakan Member of International Scientific Advisory Board of Center for Sustainable Coastal and Ocean Development, University of Bremen, Jerman. menyampaikan enam rekomendasi agar pembangunan pariwisata bahari di tingkat negara maupun global dapat berjalan secara adil dan berkelanjutan (sustainable).
Pertama, pembangunan pariwisata bahari harus berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development): (1) lokasi kegiatan pariwisata bahari harus sesuai dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah); (2) tingkat (intensitas) pembangunan pariwisata bahari (jumlah kunjungan wisatawan per unit waktu) tidak melampaui daya dukung wilayah pesisir dan laut; (3) semua kegiatan wisata harus tidak membuang limbah (zero waste) dan tidak mengemisikan karbon ke atmosfer (zero carbon), dan (4) pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan juga harus dapat mensejahterakan masyarakat lokal secara adil dan berkelanjutan.
Kedua, mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antar negara penghasil (penyedia) pariwisata bahari. Misalnya dengan mengembangkan satu paket pariwisata bahari antara Jeju Islands dengan daerah-daerah wisata bahari di Indonesia.
Ketiga, melakukan pertukaran informasi terkait semua aspek pariwisata bahari.
Keempat, melaksanakan kerja sama riset, pengembangan inovasi tentang segenap aspek terkait dengan pembangunan pariwisata bahari berkelanjutan.
Kelima, melaksanakan pendidikan dan pelatihan bersama bagi pelaksana kegiatan pariwisata bahari (swasta, BUMN, dan masyarakat).
Keenam, menyelenggarakan joint promotion and marketing.
Jeju International Marine Leisure Seminar and Expo 2022 mengambil tema “Marine Leisure Industry in Jeju: From Local to Global”. Pameran tersebut dihadiri oleh sekitar 250 peserta dari 15 negara.
Acara tersebut dibuka oleh Dr Cho Seung Hwan, menteri Kelautan dan Perikanan (Oceans and Fisheries), Republik Korea. Kata sambutan dan selamat dating disampaikan oleh Mr Oh Young Hun, gubernur Propinsi Jeju. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno juga memberikan Ucapan Selamat (Conglatory Remarks) via tayangan video.