EKBIS.CO, JAKARTA—PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) melihat adanya lima sinyal pemulihan industri penerbangan. Khususnya sinyal pemulihan di bandara yang saat ini dikelola AP II.
“Kami melihat sedikitnya ada “&’a sinyal yang menunjukkan bahwa pemulihan penerbangan di bandara AP II pada tahun ini berada di jalur yang tepat,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (18/9/2022).
Sinyal pertama yakni Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandara tersibuk di ASEAN pada September 2022. Official Airline Guide (OAG), penyedia data penerbangan global yang berbasis di Inggris, melaporkan bahwa Bandara Soekarno-Hatta pada September 2022 menjadi bandara tersibuk di ASEAN dengan kapasitas kursi penerbangan mencapai 2,96 juta kursi. Lalu diikuti oleh Bandara Tan Son Nhat di Ho Chi Minh City, Vietnam dengan 2,09 juta kursi dan Bandara Changi di Singapura dengan 2,08 juta kursi.
Rute Jakarta-Denpasar dengan kapasitas kursi penerbangan sebanyak 600.248 kursi masuk ke peringkat sembilan dalam daftar Top 10 rute domestik tersibuk di dunia pada September 2022. “Pemulihan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta cukup signifikan dan telah mengantisipasi adanya peningkatan penerbangan untuk memastikan kelancaran operasional,” ungkap Awaluddin.
Awaluddin menambahkan rute yang sempat ditutup, berangsur mulai dioperasikan kembali. Tingkat pemulihan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sudah mencapai 80 persen yang berarti lalu lintas saat ini sudah mencapai 80 dari 2019 saat pandemi belum ada.
Sinyal kedua yakni jumlah penumpang meningkat signifikan. Pada periode Januari - Agustus 2022, jumlah penumpang di 20 bandara AP II secara kumulatif tercatat mencapai 38,84 juta penumpang atau sudah melampaui realisasi 2021 yang mencapai 31,55 juta penumpang dan 2020 sebanyak 35,86 juta penumpang.
“Jumlah penumpang selama delapan bulan pada 2022 telah melampaui realisasi jumlah penumpang sepanjang 12 bulan pada 2020 dan 2021. Ini tentunya menjadi sinyal yang kuat pemulihan penerbangan di bandara-bandara AP II,” ucap Awaluddin.
Sinyal ketiga yakni utilisasi slot time meningkat signifikan. Slot time merupakan alokasi waktu penjadwalan penerbangan yang diberikan bandara bagi maskapai. Setiap bandara AP II memiliki alokasi slot time yang berbeda satu sama lainnya, bergantung dari pola operasional dan jam operasional setiap bandara.
Pada 2021, utilisasi slot time di 20 bandara AP II secara kumulatif sekitar 30 persen dari total slot plan yang tersedia. Kondisi berbalik pada Januari-Juni 2022, di mana utilisasi slot time meningkat hingga hampir menyentuh 50 persen.
“Slot time merupakan alat produksi yang dimiliki bandara, dan AP II akan menjamin ketersediaan slot time bagi maskapai yang akan membuka kembali rute-rute penerbangan yang sempat ditutup karena pandemi. Kami optimistis utilisasi slot time hingga akhir tahun ini bisa mencapai 70 sampai 80 persen,” ujar Awaluddin.
Sinyal keempat yaitu pembukaan rute-rute internasional. Awaluddin menyebut Bandara-bandara AP II, kecuali Bandara Soekarno-Hatta semoat tidak melayani rute internasional di tengah pandemi pada 2020 dan 2021.
Pada tahun ini, lanjut Awaluddin. sejalan dengan terus membaiknya penanganan pandemi, sejumlah bandara diizinkan untuk kembali melayani rute internasional. Bandara AP II yang pada tahun ini mulai kembali melayani penerbangan internasional antara lain Bandara Kualanamu (Deli Serdang) ke Malaysia dan Singapura serta Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) ke Malaysia.
“Pada akhir tahun ini masuk periode peak season menyusul libur Natal dan Tahun Baru 2023, kemungkinan penerbangan domestik dan internasional akan bertambah kembali,” ucap Awaluddin.
Sinyal kelima yaitu PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi prospek AP II dari negatif menjadi stabil. Per 8 September 2022, Pefindo yang merupakan lembaga pemeringkat efek menegaskan rating idAA+ bagi AP II dan merevisi prospek peringkat menjadi stabil dari sebelumnya negatif. “Hal ini sejalan dengan peningkatan lalu lintas penerbangan di bandara-bandara yang dikelola AP II,” tutur Awaluddin.