EKBIS.CO, MEDAN -- PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara berkolaborasi dengan masyarakat di lingkungan XII Kampung Nelayan Seberang, Kelurahan Belawan, Kota Medan, dalam meningkatkan perekonomian di wilayah itu dengan menggelar pelatihan bagi UMKM, pelaku kreatif, dan masyarakat agar semakin produktif.
"Kampung nelayan menjadi salah satu daerah wisata yang kaya dengan biota laut dan hutan bakau (mangrove)," kata Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UIW Sumut Yasmir Lukmandi Medan, Ahad (18/9/2022).
Yasmir menyebutkan, PLN peduli terhadap kelestarian alam khususnya habitat laut. Di sisi lain, PLN juga memiliki peran dalam mendukung UMKM sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di kawasan tersebut.
"Melalui PLN Peduli, kami menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) sebesar Rp 75 juta untuk pelatihan sablon dan pemanfaatan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi bagi masyarakat kampung nelayan seberang," ucapnya.
Ia mengatakan, saat ini masyarakat kampung nelayan seberang telah berhasil menciptakan maha karya bernilai ekonomi seperti kotak tissue, vas bunga, tikar plastik, dan tempat permen dari limbah sampah organik.
"Tidak hanya itu, anak-anak nelayan yang memiliki kreativitas yang tinggi dalam bentuk gambar maupun tulisan dapat mengikuti pelatihan sablon agar bisa semakin terarah dalam menghasilkan karya," kataYasmir.
Sementara itu, Sarawiyah,Kepala Lingkungan XII Kampung Nelayan Seberang, Kelurahan Belawan, Kota Medan mengucapkan terima kasih kepada PLN UIW Sumut dan PLN Peduli yang telah membantu masyarakat dalam menjaga kelestarian habitat laut dan mendukung para UMKM sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kampung nelayan seberang.
Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan tergolong cukup sulit diakses masyarakat luar. Untuk mencapai kampung ini, harus mengarungi laut dengan menggunakan perahu motor kecil yang bersandar di Dermaga Belawan.
Kampung Nelayan Seberang ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 625 Kepala Keluarga atau 2.290 jiwa, dimana perekonomian masyarakat bergantung dari hasil laut, dan 90 persen masyarakat adalah nelayan.