EKBIS.CO, JAKARTA--PT Rekayasa Industri (Rekind) akhirnya bisa membuktikan komitmennya membawa Proyek Pembangunan Gas Processing Facility (GPF) - Jambaran Tiung Biru (JTB) memasuki tahapan Gas on Stream (GoS) perdana.
Keberhasilan tahapan GoS merupakan harga mati buat Rekind. Tantangan finansial dan Pandemi Covid-19 tidak menghalangi Rekind untuk bisa menyelesaikan Proyek Strategis Nasional yang berada di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur itu. "Kami selalu memegang teguh komitmen setiap amanah yang diberikan. Masuknya tahapan GoS ini membuat saya sangat terharu. Keberhasilan JTB merupakan perjuangan kami dalam mendukung pemerintah guna mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi bangsa," tegas Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih.
Keberhasilan Proyek GPF JTB yang dikerjakan Rekind sejak akhir 2017, juga merupakan perwujudan kemandirian anak-anak bangsa dalam mendorong lahirnya pusat pengolahan gas terbesar secara nasional dan berteknologi tinggi.
"Sejak awal kami juga konsisten untuk memberdayakan masyarakat lokal Bojonegoro agar berpartisipasi aktif dalam pembangunan Proyek GPF JTB ini. Melalui sinergi ini membuktikan bahwa proyek ini merupakan 100 persen keberhasilan karya anak bangsa," tambah Triyani Utaminingsih.
Keberhasilan pencapaian GoS yang dilaksanakan pada Selasa (20/9/2022) itu, merupakan tahap pengaliran gas dari GPF menuju metering area untuk disalurkan ke pipa distribusi yang selanjutnya diterima oleh para buyers dari gas tersebut.
Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi di bawah PT Pertamina (Persero) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
JTB diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia dengan produksi sales gasnya yang mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Dari jumlah tersebut, 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik PT PLN. Keberhasilan ini membuktikan, perusahaan EPC Nasional juga mampu mengerjakan proyek strategis yang memiliki tingkat kesulitan tinggi.