EKBIS.CO, TANGERANG -- Kementerian BUMN terus memberikan ruang bagi pengembangan ekonomi digital Indonesia melalui penyediaan ruang kolaborasi antara BUMN dengan perusahaan rintisan (startup) yang turut didorong oleh Venture Capital BUMN yaitu Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures, BRI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, dan BNI Ventures.
Hal ini ditandai dengan adanya penandatanganan 12 kerja sama antara BUMN dengan startup yang menjadi tindak lanjut Synergy Workshop pada 11 Agustus hingga 13 September 2022.
Penandatanganan dilakukan dalam rangkaian Pembukaan BUMN Startup Day 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten, Senin (26/9/2022). Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kerja sama ini menjadi bukti nyata kolaborasi dua kekuatan yang menjadi tujuan BUMN StartupDay, yakni BUMN dan startup Indonesia.
“Tantangan kita ke depan adalah memastikan potensi market kita yang Rp 4.500 triliun ini diisi bangsa kita, perusahaan kita, jangan sampai potensi yang luar biasa ini justru diisi orang lain,” ujar Erick.
Dia juga menyoroti apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka acara BUMN Startup Day 2022 perihal jumlah startup Indonesia di beberapa sektor penting yang masih kecil dibandingkan sektor lainnya. Ia menuturkan, BUMN sebagai sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia seyogianya terus merajut potensi yang sedang berkembang.
“Karena itu sejak awal, kami coba membangun dulu masyarakat digitalnya. Setelah itu hari ini yang bisa kita saksikan, startup-nya. Dan, setelah itu kita baru masuk yang namanya pendanaannya. Pendanaan pun ada dua kategorinya, ada yang memang pendanaan startup yang memang lima venture (capital) BUMN sudah menginvestasikan, tetapi kekosongan pasar di growth state itu kita isi dengan Merah Putih Fund. Dorongan BUMN Startup Day ini tidak lain ingin menggabungkan ekosistem yang sudah kalian bangun dengan ekosistem yang kita punya,” kata Erick.
Erick mencontohkan, BUMN memiliki apps seperti Livin’ by Mandiri sebagai super apps yang saat ini sudah memiliki 13 juta active user, MyTelkomsel dengan 30 juta active user, dan BRImo yang memiliki 18 juta active user. “Inilah ekosistem yang sudah punya kekuatan sendiri, sayang kalau tidak diintegrasikan dengan startup. Saya sangat berharap ekosistem ini bisa bertemu dan tidak lain ekosistem ini harus menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan kita,” tambah Erick.
Di samping itu, menurut Erick, ada peluang-peluang sinergi di bidang lain yang masih perlu ditingkatkan.
“Negara kita ini salah satu negara penghasil pangan, tetapi bagaimana sinergisitas untuk agrikulturnya dibandingkan yang lainnya masih cukup rendah? Belum lagi kalau kita lihat mengenai healthcare. Ekosistem healthcare adalah ekosistem yang patut kita isi karena masih lima persen. Kita kembali harus fokus kepada potensi-potensi yang memang menjadi tujuan utama kita sebagai bangsa,” lanjutnya.