Selasa 27 Sep 2022 12:55 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Gautam Adani

Bertemu Gautam Adani, Erick menyebut kerja sama Indonesia-India dapat ditingkatkan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Christiyaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Gautam Adani, Chairman dari Adani Group yang merupakan perusahaan multinasional dari India.
Foto: Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Gautam Adani, Chairman dari Adani Group yang merupakan perusahaan multinasional dari India.

EKBIS.CO,  EKBIS.CO,  JAKARTA -- Dalam situasi ekonomi dunia yang tidak menentu, hubungan Kerjasama Selatan-Selatan (KSS) merupakan salah satu modalitas untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Potensi kerja sama ekonomi Indonesia-India pun dapat ditingkatkan melalui perdagangan dan peningkatan investasi di kedua negara. 

Di sela kunjungan kerja di Singapura, Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Gautam Adani, Chairman dari Adani Group yang merupakan perusahaan multinasional dari India. Sosok dan perusahaan yang punya komitmen serta peranan yang besar pada energi terbarukan dan transisi energi di India, dengan total investasi 70 miliar dolar.

Baca Juga

"Saya berharap Adani Group dapat melakukan investasi bersama BUMN di Indonesia," kata Erick dalam keterangannya, Selasa (27/9/2022).

Erick Thohir mengatakan Indonesia memiliki segudang potensi yang luar biasa dan tidak kalah dari negara lain. Hal ini Erick sampaikan dalam forum konferensi Forbes di Singapura, Senin (26/9/2022).

"Mengabarkan pada dunia, Indonesia punya potensi luar biasa. Semoga terbuka peluang- peluang baru bagi pertumbuhan negeri kita. Indonesia bisa," tulis Erick dalam akun Instagram @erickthohir.

Dalam forum tersebut, Erick juga memaparkan soal keberhasilan dirinya mengubah wajah BUMN. Hal ini mendapat apresiasi dari Forbes yang ingin tahu tentang strategi Erick dalam membenahi BUMN.

Sebelum memperbaiki BUMN, Erick lebih dahulu membenahi strukur organisasi di Kementerian BUMN. Jika sebelumnya setiap deputi mengelola begitu banyak portofolio, kini Erick menjadikannya lebih efisien dengan cukup fokus pada masing-masing sektor seperti keuangan, SDM, hingga legal.

"BUMN tidak mungkin bertransformasi kalau Kementerian BUMN tidak melakukan transformasi. Hal ini mengapa kita ubah struktur Kementerian BUMN untuk lebih fokus korporasi bukan birokrasi," ucap Erick.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement