EKBIS.CO, JAKARTA-–Kerja keras disertai komitmen yang tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara berbuah pengakuan.
Nicke Widyawati sukses memimpin restrukturisasi Pertamina, melewati triple shocks pada sektor migas sebagai dampak pandemi Covid-19, dan mampu membawa Pertamina mencatat untung saat mayoritas perusahaan migas dunia menanggung kerugian. Bahkan di tahun kedua pandemi, dengan sentuhannya laba perusahaan plat merah ini melonjak dua kali lipat.
Ia juga mampu mempertahankan ekosistem migas nasional beserta jutaan tenaga kerja migas, serta menjaga ketahanan energi di tengah lesunya perekonomian karena penyebaran virus Covid-19. Di saat yang bersamaan, dibawah kepemimpinan Nicke, Pertamina berhasil melakukan transformasi menjadi Holding Migas dengan 6 Subholding, serta membangun digitalisasi dari Hulu Migas sampai ke Hilir (SPBU).
Langkah yang tepat, sehingga Pertamina terbukti menjadi lebih efisien dan produktif. Sepak terjang yang luar biasa ini mengantarkannya menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) untuk periode kedua.
Mengawali periode ke-2 tersebut, Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina meraih penghargaan sebagai Tokoh Ketahanan Energi Nasional, dalam acara Rakyat Merdeka Award 2022.
"Penghargaan ini merupakan amanah yang harus terus kami jaga, untuk memastikan kehadiran Pertamina dalam ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional, benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat," jelas Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) saat meneriman penghargaan di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Ia mengakui bahwa menjadi pemimpin BUMN sebesar Pertamina, banyak sekali tantangannya. Namun, tantangan terbesar sepanjang periode kepemimpinannya adalah saat menghadapi pandemi Covid-19 yang menghantam hampir seluruh sektor kehidupan, termasuk energi, yang diperburuk dengan terjadinya konflik geopolitik Rusia - Ukraina yang menyebabkan krisis energi dunia.
Nicke mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Rakyat Merdeka atas apresiasi yang diberikan. Menurutnya hal ini menjadikan Pertamina semakin semangat memantapkan langkah mendorong transformasi, dalam melaksanakan pengabdian khususnya dalam menjaga ketahanan energi untuk negeri.
"Pertamina akan selalu berada di garis depan menjaga ketahanan energi nasional, dan juga mendorong terjadinya transisi energi," ujar Nicke.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.
"Penghargaan ini saya dedikasikan kepada seluruh pekerja Pertamina yang tetap bekerja dalam kondisi pandemi sekalipun, di seluruh lini operasi Pertamina, baik yang bertugas di daerah terpencil, maupun yang beroperasi di tengah laut," tambah Nicke.
Dalam menjalankan kepercayaan pemegang saham untuk memimpin BUMN Energi Indonesia di periode kedua ini, Nicke mengaku akan menindaklanjuti agenda dan target besar Pemerintah di sektor energi sebagai bagian dari program Green Energy dan Green Economy yang menjadi arahan Presiden.
Melalui sambutan virtual Presiden RI Joko Widodo mengingatkan bahwa pemerintah terus mengembangkan energi bersih dan memperkuat ekonomi hijau.
"Dengan sinergi dan kerja sama seluruh elemen bangsa. Indonesia akan mampu memanfaatkan banyak peluang untuk tumbuh lebih kuat dan tumbuh secara berkelanjutan." ujar Jokowi.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Rakyat Merdeka Group, Kiki Iswara Darmayana mengatakan, tokoh-tokoh yang meraih anugerah Rakyat Merdeka Award telah memberikan segala sumbangsih terbaiknya, berdedikasi tinggi serta bekerja sepenuh hati untuk pemulihan dan kebangkitan Indonesia.
"Salah satunya adalah Pertamina, berkat kerja kerasnya, walau Pertamina sempat mengalami triple shock tetapi Pertamina tetap bisa memenuhi kebutuhan energi untuk negeri, dan menggenjot produksi minyak, ini luar biasa kerja kerasnya." ujarnya.
Rakyat Merdeka Award 2022 untuk Indonesia Pulih dan Bangkit adalah bentuk apresiasi atas hasil kerja keras, sumbangsih jasa, pemikiran dan perjuangan yang berat dari sejumlah tokoh saat menghadapi masa-masa sulit dan krisis global akibat pandemi, selama dua tahun terakhir. Terdapat 31 tokoh yang mendapatkan anugerah ini.