EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai barang yang disimpan melalui fasilitas resi gudang hingga kuartal III 2022 tercatat tembus Rp 1,04 triliun. Nilai tersebut naik signifikan 277 persen dari periode sama tahun lalu yang hanya Rp 3854 miliar.
Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia menuturkan, pertumbuhan signifikan nilai barang itu ditopang oleh resi gudang komoditas gula. Tercatat, nilainya mencapai Rp 449 miliar dan timah senilai Rp 437 miliar.
“Pencapaian nilai resi gudang diatas Rp 1 Triliun ini merupakan angka tertinggi sejak resi gudang mulai berjalan di tahun 2008. Hal ini tentunya merupakan hal yang positif dalam pengembangan sistem resi gudang di Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, diterima Republika.co.id, Kamis (6/10/2022).
Ia menambahkan, pertumbuhan positif juga terjadi dalam nilai pembiayaan di resi gudang. Hingga kuartal III tahun ini, nilai pembiayaan mencapai Rp 759,7 milliar. Itu meningkat 353 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 dimana nilai pembiayaan resi gudang mencapai Rp 215,1 miliar.
Namun, dari sisi jumlah registrasi, terjadi koreksi dari sebelumnya 481 RG di periode sama tahun lalu menjadi 463 RG.
Adapun dari sisi jumlah komoditas, terdapat 13 komoditas yang tahun ini menggunakan sistem resi gudang. Sementara, pada kuartal III 2021 jumlah komoditas sebanyak 14 komoditas.
Kendati demikian dari sisi volume barang, di tahun 2022 sampai dengan kuartal III tercatat volume sebanyak 49,4 ribu ton atau meningkat 498 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 sebanyak 9,9 ribu ton.
"Melihat banyaknya komoditas yang ada di Indonesia, kami optimis kedepan pemanfaatan resi gudang akan terus tumbuh," ujarnya.
Fajar mengatakan, KBI sebagai pusat registrasi Resi Gudang, selain menyiapkan sistem registrasi juga akan terus melakukan berbagai upaya untuk pengembangan resi gudang dalam bentuk program edukasi serta literasi, baik kepada para pemilik komoditas, kalangan bisnis, perbankan serta masyarakat luas.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas, Bappebti, Widiastuti mengatakan, kedepan masih banyak pekerjaan rumah bagi semua pihak terkait untuk peningkatan pemanfaatan ekosistem resi gudang di Indonesia.
Bappebti terus mengajak dan memberi ruang tidak hanya kepada pemilik komoditas, tapi juga bagi pemilik gudang, kalangan usaha dan juga sektor perbankan maupun lembaga pembiyaaan untuk secara bersama-sama meningkatkan pemanfaatan resi gudang.
Sebagai informasi, komoditas yang dapat menggunakan sistem resi gudang di antaranya, beras, gabah, jagung, kopi, kakao, karet, garam, lada, pala, ikan, bawang merah, rotan, teh, rumput laut, gambir, timah, gula kristal putih, kedelai, serta ayam karkas beku.