Rabu 26 Oct 2022 17:38 WIB

Laba ROTI Tumbuh 25,4 Persen di Tengah Kenaikan Harga Bahan Baku

Per September, ROTI bukukan laba periode berjalan capai Rp 263 miliar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Seorang pekerja tengah menata dagangannya di sebuah gerai Sari Roti di Jakarta.miten pemegang merek dagang Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Per September, ROTI membukukan Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk sebesar Rp 263,0 miliar tumbuh 25,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Seorang pekerja tengah menata dagangannya di sebuah gerai Sari Roti di Jakarta.miten pemegang merek dagang Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Per September, ROTI membukukan Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk sebesar Rp 263,0 miliar tumbuh 25,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Emiten pemegang merek dagang Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Per September, ROTI membukukan Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk sebesar Rp 263,0 miliar tumbuh 25,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Dari sisi penjualan, ROTI membukukan pertumbuhan hingga 17,6 persen yoy menjadi Rp2,86 triliun. Peningkatan kinerja didukung oleh terapan strategi penambahan kapasitas produksi, perluasan sebaran distribusi serta penerapan strategi harga jual yang tepat yang juga berdampak positif pada volume permintaan produk roti yang terus meningkat. 

ROTI telah mengoperasikan empat pabrik baru dalam lima tahun terakhir yang berlokasi di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin. Dengan demikian, total kapasitas produksi ROTI menjadi 5,1 juta potong roti per hari sehingga memperkuat jaring distribusi ke seluruh Indonesia.

“Hasilnya langsung dirasakan dengan pertumbuhan signifikan Penjualan dari Wilayah Barat dan Timur yang secara total mencapai 20,5 persen. Sedangkan, Wilayah Tengah, sebagai kontributor Penjualan terbesar, tetap mampu membukukan peningkatan sebesar 15,3 persen,” ujar Direktur Perseroan Arlina Sofia dalam keterangannya, Rabu (26/10).

Kinerja cemerlang sepanjang tahun berjalan ini juga didukung oleh peningkatan efisiensi produksi yang tercermin pada Marjin Laba Kotor yang mampu dipertahankan pada kisaran 51,7 persen ditengah lonjakan harga-harga bahan baku. Perseroan juga senantiasa meningkatkan produktifitas operasional hingga mampu meraih Marjin Bersih sebesar 9,2 persen atau melonjak dari hanya 8,6 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Perseroan juga telah merealisasikan Belanja Modal sebesar Rp138,8 miliar, atau penyerapan 92,5 persen dari total Rp 150 miliar yang dianggarkan tahun ini. “Belanja modal adalah salah satu bentuk komitmen Perseroan untuk memastikan ketersediaan kapasitas produksi di kemudian hari demi menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan,” tutup Direktur Perseroan Ida Apulia Simatupang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement