Jumat 28 Oct 2022 07:05 WIB

Tahun 2022, PLN Salurkan Rp 2,5 Miliar untuk Program TJSL

PLN memberikan bantuan yang dibutuhkan pegiat UMK untuk dapat mengembangkan bisnisnya

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Bersamaan dengan Hari Listrik Nasional ke-77, PT PLN (Persero) terus mendorong kesejahteraan masyarakat dengan membantu Usaha Mikro Kecil (UMK) naik kelas. (ilustrasi).
Foto: portal.pln.co.id
Bersamaan dengan Hari Listrik Nasional ke-77, PT PLN (Persero) terus mendorong kesejahteraan masyarakat dengan membantu Usaha Mikro Kecil (UMK) naik kelas. (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bersamaan dengan Hari Listrik Nasional ke-77, PT PLN (Persero) terus mendorong kesejahteraan masyarakat dengan membantu Usaha Mikro Kecil (UMK) naik kelas. Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN memberikan bantuan yang dibutuhkan para pegiat UMK untuk dapat mengembangkan bisnisnya.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN mendukung geliat ekonomi di masyarakat tidak hanya dengan menyuplai listrik andal, tapi juga memberikan sarana dan prasarana untuk UMK bisa naik kelas melalui program TJSL.

Baca Juga

"Sebagai BUMN, PLN tidak hanya mengutamakan profit, tetapi juga social value. Dukungan terhadap sektor UMK merupakan bentuk komitmen PLN untuk mencapai Sustainability Development Goals (SDG’s) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi utamanya dalam pilar pembangunan ekonomi guna mewujudkan pemberdayaan komunitas berkelanjutan," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa untuk tahun 2022, PLN telah menyalurkan bantuan TJSL untuk UMK sekitar Rp 2,5 miliar. Menurutnya, program ini berjalan baik karena telah banyak membantu para pegiat UMK di berbagai daerah di Indonesia menaikkan produksi dan meluaskan pemasaran produk sehingga omzetnya naik signifikan.

"Kami peduli dan komit untuk selalu hadir bagi masyarakat serta sejalan dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG). Ini juga sebagai pembuktian bahwa PLN tidak hanya andal memasok listrik, tapi juga mendukung masyarakat bisa mandiri secara berkelanjutan," tambahnya.

Pegiat UMK asal Bengkulu Gunadi mengatakan omzet penjualan Kopi Pamor Katon miliknya naik pesat setelah mendapat bantuan TJSL PLN yang ia gunakan untuk peningkatan kapasitas produksi dan melakukan sertifikasi. Hasilnya, laba yang sebelumnya di kisaran Rp 230 juta per tahun naik menjadi Rp 350 juta per tahun dengan kapasitas produksi yang melonjak lebih dari 3 kali lipat.

Ketua Kelompok Tani Mayang Maurai di Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Nor Anisa juga mengatakan usaha produksi sereal yang ia geluti bersama komunitasnya bisa berkembang dengan dukungan dari PLN. Bantuan Dana TJSL mereka pergunakan untuk meluaskan pemasaran untuk menjangkau kota-kota besar di Jawa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement