Senin 31 Oct 2022 22:17 WIB

Lewat TaniAKUR, Kementan Tawarkan Solusi Cerdas Usaha Pertanian

Lewat TaniAKUR KUR dijadikan sumber pembiayaan bagi petani milenial

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Webinar MAF Vol. 3 Edisi 41 dibuka Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi yang dihadiri Kapusdiktan Idha Widi Arsanti (kanan atas) dan Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni (tengah bawah) dan 500 peserta secara hybrid. Kementerian Pertanian RI tiada henti mengajak generasi milenial menggeluti pertanian melalui aneka kemudahan. Program teranyar adalah Petani Milenial Akses Kredit Usaha Rakyat (Tani AKUR).
Foto:

Pada MAF bertajuk 'Tani Akur, Solusi Cerdas Usaha pertanian', Kepala SMK PP Negeri Sembawa Yudi Astoni mengatakan KUR merupakan salah satu roda penggerak usaha pertanian. Dengan bunga hanya 6 persen per tahun plus kemudahan mengakses pinjaman, skema KUR dinilai ramah bagi petani.

"Senjata yang harus dipegang yakni kolaborasi, petani harus berkerja sama dengan pihak-pihak terkait mulai dari permodalan dari hulu hingga hilir serta pemasaran. Kita harus kolaborasi bukan berkompetisi, kita harus merangkul bukan memukul, kerjasama adalah fungsi agribisnis,” kata Yudi.

MAF yang diikuti dari 500 peserta disuguhi materi dari berbagai nararumber berkompeten yakni Irwan Kurniawan selaku WPC Bidang Bisnis BSB KCU Arivai Palembang, Siska Antoni sebagai Duta Petani Milenial (DPM) Kementan dan Khoiri Siswanto sebagai aggota kelompok tani (Poktan) Sungai Kandis. 

Irawan Kurniawan menyampaikan tugas pokok dari bank, yakni ikut mengembangkan perekonomian dan menggerakkan pembangunan daerah, serta memiliki fungsi yakni mendorong pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, pemegang kas daerah dan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). KUR memanfaatkan UMKM yang minimal sudah berjalan enam bulan dari semua sektor. 

Pola pengembangan dengan kemitraan, kata Irawan, kriterianya adalah karakter dan kelakyakan usaha, kemauan melakukan pembayaran dan serius untuk mengembangkan usaha sebagai salah satu penilaian dari perbankan.

Siska Antoni mengulas tentang adanya KUR kebutuhan akses modal dapat terpenuhi. Misalnya, manfaat KUR bagi budidaya nanas dapat memperluas perkebunan nanas, distribusi nanas lebih besar, panen lebih banyak, memenuhi kebutuhan nanas lokal, provinsi serta membuka lapangan kerja bagi lapangan masyarakat.

Pemateri ketiga Khoiri Siswanto menjelaskan tentang pemanfaatan KUR bagi petani milenial yakni pengajuan dana KUR yang mudah sekitar 15 hari sudah cair serta bunga rendah 6 persen, serta petani mendapat keuntungan sekitar 50%, berbeda jika petani meminjam pada  pedagang hanya 20 persen hingga 25 persen.

"Melalui peminjaman dana KUR Alsintan, dapat membeli retavator maxi bimo sehingga petani binaan saya tidak kesulitan lagi untuk mengolah lahan," katanya.

Ada dua hal yang harus dipertimbangkan, kata Khoiri, untuk meminjam dana KUR, bukan untuk bayar utang karena di bank kita juga berutang, serta bukan untuk gaya hidup karena belum saatnya untuk bergaya hidup. 

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti dalam closing statement menjelaskan salah satu meningkatkan usaha pertanian yaitu pertambahan permodalan melalui KUR, harapannya dapat melalui akses KUR dapat merekrut generasi milenial melalui kolaborasi, mulai dari budidaya hingga pengemasan, sehingga mampu menghadapi tantangan ke depan. 

Dalam konteks usaha, kata Kapusdik Idha WA, 10 Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelaksana pendidikan vokasi Kementan didukung wahana praktik berupa Teaching Factory (TeFa) yang harus dilibatkan sebagai sarana pembelajaran. 

"Optimalkan pula Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) selaku inkubator bisnis," katanya.

Menurutnya, di dalam inkubasi bisnis tentu ada beberapa tahapan yakni pra inkubasi melalui seleksi, tahap inkubasi yang meliputi pelatihan dan pembekalan, proses pendampingan hingga ke pasca inkubasi yakni usaha PWMP yang mandiri dan berdayasaing dengan karakter agrisociopreneur. 

 

"Petani milenial tentu saja harus dekat dengan digitalisasi, harus dekat dengan market place,” kata Kapusdik Idha WA.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement