Terkait perawatan mesin pesawat, Andi menyampaikan fasilitas perawata yang GMF miliki saat ini telah siap untuk dikembangkan bersama Sanad. Dia mengatakan untuk volume permintaan juga diprediksi akan meningkat setelah kedua Perusahaan berkolaborasi.
“Engine Shop yang dimiliki GMF saat ini memiliki kapabilitas untuk merawat engine pesawat dengan tipe paling banyak digunakan di seluruh dunia, sehingga dengan tambahan sokongan dari Sanad, diharapkan layanan maksimal dapat diberikan,” jelas Andi.
Andi menambahkan, kerja sama tersebut juga merupakan bentuk penguatan kapabilitas masing-masing perusahaan dan penggabungan keunggulan. Sia mengatakan, Sanad dan GMF telah menunjukkan dominasi di regional masing-masing sehingg kemitraan tersebut menjadi representasi kerja sama global yang unik dan potensial.
Ke depannya, kata Andi, GMF dan Sanad perlu untuk memastikan adanya pertukaran pengetahuan dan keahlian. Begitu juga dneganpeningkatan kualitas layanan bagi customer, pelatihan yang komprehensif, dan perluasan pemasaran pada pemain-pemain kunci industri di seluruh Asia Pasifik.
Sementara itu, CEO Sanad, Mansoor Janahi mengatakan, bahwa kerja sama tersebut adalah langkah untuk terus mengikuti perkembangan pasar global. Mansoor yakin kolaborasi dengan GMF dapat menjadi langkah akselerasi atas strategi ekspansi internasional. “Ini salah satunya untuk menyediakan layanan perawatan mesin pesawat dengan kualitas premium melalui jaringan global yang kuat dari pusat MRO kelas dunia,” ujar Mansoor.
Kerja sama tersebut juga akan berkontribusi pada Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif UEA-Indonesia. Khususnya bertujuan untuk memperluas perdagangan bilateral tahunan kedua negara dari 3 miliar dolar AS pada 2021 hingga mencapai 10 miliar dolar AS pada 2026.