EKBIS.CO, JAKARTA — Belasan direksi bank pembangunan daerah berkumpul di Bandung Jawa Barat pada Kamis (17/11/2022). Bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, mereka mengupayakan penguatan bisnis usaha syariah dalam sektor perbankan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program BPD Syariah to the next level. Sebelumnya, program ini dilangsungkan dalam bentuk webinar dan workshop. Kali ini adalah pertemuan offline yang dimaksudkan untuk membangun sinergi dan kolaborasi berbagai pihak yang merupakan pelaku perbankan dan regulator.
“Tujuan besarnya adalah kami ingin menguatkan bisnis syariah BPD yang lebih kompetitif,” ujar Kepala Divisi Perbankan Syariah KNEKS Yosita Nur Wirdayanti dalam keterangannya pada Rabu (16/11/2022).
Para pengelola BPD akan mendapatkan sejumlah materi. Pertama adalah economic outlook dari Bank Syariah Indonesia. Kedua, praktik terbaik perbankan syariah oleh Islamic Corporation for The Development (ICD). Ketiga, digitalisasi perbankan oleh Bank Jago.
Keempat, aspek kesyariahan dalam spin off dan fatwa terbaru dewan syariah nasional oleh DSN MUI. Kelima Strategi pengembangan produk dana dan pembiayaan oleh Young Islamic Bankers (YIB). Terakhir adalah strategi komunikasi pemasaran dan program promosi oleh Bank Muamalat.
“Kami memiliki fokus dalam penguatan perbankan syariah, termasuk di dalamnya BPD, baik BUS maupun UUS,” ujar Yosita.
Pertumbuhan bisnis unit usaha syariah perbankan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Angkanya melebihi pertumbuhan industri perbankan syariah. Pembiayaan perbankan syariah per April 2022 menyentuh angka Rp 441 triliun, lompatannya mencapai 5,1% secara year to date (ytd). Sementara khusus untuk pembiayaan UUS mengalami kenaikan dua kali lipat dari itu.
Dengan penguatan bisnis syariah yang terdapat di berbagai bank pembangunan daerah, Yosita optimistis pertumbuhan bisnis syariah akan lebih maksimal. Pertumbuhan tersebut akan menjadi prestasi dan kebanggaan pertumbuhan ekonomi syariah nasional di hadapan negara – negara pelaksana perbankan syariah.
Optimisme ini juga sejalan dengan cita-cita Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Dia menginginkan Indonesia menjadi kiblat ekonomi syariah. Dengan menyinergikan berbagai sektor, ekonomi dan perbankan syariah akan tumbuh pesat di negeri ini. Hal itu dia jelaskan dalam acara Grand Launching Universitas Darunnajah beberapa waktu lalu.