EKBIS.CO, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (25/11/2022) sore melemah di tengah memburuknya kasus Covid-19 di China. Rupiah ditutup melemah delapan poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 15.673 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.665 per dolar AS.
"Pasar khawatir terhadap memburuknya kasus Covid-19 di China yang dapat memicu permintaan terhadap dolar AS yang merupakan aset safe haven yang likuid," kata Analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Pelaku pasar mencemaskan memburuknya kasus Covid-19 di China. Negeri Tirai Bambu itu memberlakukan kembali pembatasan pergerakan di beberapa kota besar pada pekan ini, ketika mereka bergulat dengan wabah Covid-19 terburuknya di tengah rekor infeksi harian yang tertinggi. Kondisi tersebut berpotensi mendorong menguatnya mata uang dolar AS.
Sementara itu dolar AS melemah disebabkan perilisan notula rapat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), yang hasilnya cenderung dovish. Notula rapat FOMC yang dirilis tengah pekan ini menunjukkan beberapa anggota bank sentral menyatakan tepat untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga, untuk mengukur dampak ekonomi dari kenaikan tajam suku bunga pada tahun ini.
Risalah juga menunjukkan perdebatan yang muncul di dalam The Fed mengenai risiko pengetatan kebijakan yang cepat dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan. Bahkan ketika pembuat kebijakan mengakui ada sedikit kemajuan yang dapat dibuktikan pada inflasi dan bahwa suku bunga masih perlu dinaikkan.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp 15.646 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 15.642 per dolar AS hingga Rp 15.679 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp 15.668 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 15.647 per dolar AS.