EKBIS.CO, JAKARTA -- Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk menambah alokasi pasokan gas untuk wilayah Batam, Kepri, dan Jawa Timur. Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/11/2022), mengatakan alokasi pasokan tersebut berasal dari Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) dan Petrochina Internasional Jabung Ltd.
Untuk itu, PGN melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) jual beli gas yang diwakili Direktur Utama PGN Haryo Yunianto, President Director Petrocina International Ltd Qian Mingyang, dan General Manager HCML Kang An di Nusa Dua, Bali, Jumat.
PGN menandatangani MOU dengan HCML untuk jual beli gas dari Lapangan MDA-MBH-MDK-MBF, dengan jumlah kontrak harian 14 MMSCFD untuk periode 2022-2024 dan 25 MMSCFD untuk 2025 dan seterusnya. Sedangkan, Petrochina untuk jual beli gas dari PSC Blok Jabung dengan volume 5-20 BBTUD untuk 2024-2028.
Pasokan gas dari Petrochina ke PGN itu sekaligus merupakan upaya pemerintah memenuhi kebutuhan gas domestik. "Pasokan dari HCML akan memperkuat pasokan di Jatim, sekaligus melanjutkan kerja sama pada bulan lalu yang menyepakati jual beli gas dari Lapangan 3M, sehingga kali ini menjadi kerja sama lanjutan untuk pembelian gas dari Lapangan 4M. Sedangkan, untuk tambahan pasokan dari Blok Jabung akan memperkuat pasokan gas di wilayah Batam," ujar Haryo.
Haryo melanjutkan pelaksanaan MoU merupakan bagian dari upaya PGN menciptakan ekosistem perekonomian yang baik dengan menyediakan pasokan gas yang terjaga dan harga yang kompetitif. Dengan bertambahnya pasokan dari banyak sumber akan menambah kepercayaan PGN dalam memperluas pasar gas bumi.
Di samping itu, tambah Haryo, dengan sistem infrastruktur gas bumi yang terintegrasi, maka alokasi gas yang ada diharapkan dapat disalurkan ke banyak destinasi dan PGN ingin memasifkan peran gas bumi yang akan semakin vital di masa transisi energi global.
"PGN memproyeksikan bahwa permintaan gas akan meningkat, maka kami akan mendorong untuk menambah sumber-sumber pasokan dan meningkatkan jangkauan infrastruktur gas. Tujuannya, agar gas bumi bisa memberikan dampak berganda pada kemandirian energi, hilirisasi industri gas, serta memberi dampak positif lainnya bagi perekonomian nasional," ujarnya.