EKBIS.CO, SURAKARTA -- Pemerintah menargetkan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah (Jateng) dapat terisi minimal 50 persen dari total lahan seluas 4.300 hektare pada akhir tahun depan.
Direktur Utama Danareksa Arisudono Soerono optimistis dapat memenuhi target pemerintah. Ari menyampaikan keyakinannya disadari pada antusiasme para investor untuk masuk ke KITB. PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) selaku anggota holding BUMN Danareksa memiliki 51,09 persen saham di KITB.
"KITB ada dua fase pengembangan. Fase pertama yang 450 hektare sudah terjual. Kemudian fase kedua yang juga 450 hektare juga sudah terisi penuh," ujar Ari saat media gathering Holding BUMN Danareksa di Hotel Swiss-Bel, Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Senin (28/11/2022).
Ari menyampaikan dari 4.300 hektare total luas lahan, 1.300 hektare diperuntukkan bagi fasilitas umum. Ari menyampaikan Kementerian BUMN juga mengarahkan untuk memprioritaskan investor atau tenant yang dapat memberikan nilai tambah dan memiliki industri turunan.
"Kalau lihat minat yang masuk, cukup banyak, InsyaAllah bisa mencapai target yang diberikan pemerintah. Kita ingin KITB bisa memberikan nilai tambah rantai pasok yang lebih tinggi, bukan basic industry yang tidak memberi nilai tambah," kata Ari.
Direktur Investasi PT Danareksa Chris Soemijantoro mengatakan pengembangan fase II mencapai 1.000 hektare dengan 400 hektare hingga 450 hektare terlebih dahulu yang sudah terisi. Chris menyampaikan holding Danareksa akan mendukung pengembangan untuk 600 hektare sisanya, baik dari pembiayaan hingga konsultan desain.
"Pengembangan 600 hektare lagi tentu kita tahu memberikan biaya yang tidak murah karena pembukaan lahan perlu uang. Di sini peran Danareksa untuk membantu KITB," ucap Chris.
Chris menyebut KITB juga tidak sekadar menarik investasi masuk, melainkan menetapkan standar khusus mencari investasi yang berkualitas dan memberikan nilai tambah. Chris mengatakan KITB merupakan satu-satunya kawasan industri di Pulau Jawa, bahkan Asia Tenggara yang memiliki luas hingga 4.300 hektare dalam satu lokasi.
Terlebih, kawasan ini juga terhubung dengan tiga moda transportasi seperti darat, laut, dan kereta api. "Kalau cuma sekadar jual, pasti laris, yang minat sangat banyak. So, pesan Wamen BUMN, harus hati-hati tenant, jangan sembarangan, jangan sampai tidak ada turunannya. Ini yang dikejar manajemen KITB. Kami berkeyakinan manajemen KITB bisa mencari tenant yang berkualitas," kata Chris.