Berikut ini adalah tips dari Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, untuk investor yang baru memulai investasi saham:
1. Memilih Saham di Indeks Saham Terbaik
Setelah investor memiliki rekening Efek, kini saatnya memilih saham yang ingin dibeli. Investor bisa memilih berbagai jenis saham termasuk saham-saham yang masuk ke dalam Indeks saham terbaik seperti Indeks LQ-45, IDX-30, IDXG-30, IDXV-30 serta saham blue chip potensial lainnya.
Merujuk pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak awal tahun 2022 hingga minggu keempat November, kinerja indeks LQ-45 naik 7,55 persen, IDX-30 terangkat 5,95 persen, IDXG-30 terbang 14,16 persen, sedangkan IDXV- 30 meroket 20,76 persen.
BEI senantiasa menghimpun dan melakukan update saham unggulan berdasarkan masing-masing kategori biasanya setiap enam bulan sekali. Saham unggulan merupakan saham dengan kapitalisasi pasar besar serta memiliki fundamental yang baik dari sisi kinerja dibandingkan seluruh saham yang ada di BEI.
2. Konsultasi Saham dan Portofolio dengan Ahlinya
Untuk membeli saham dan melakukan transaksi saham, pastikan tidak berhenti untuk terus belajar dari ahli. Investor bisa belajar dari buku ekonomi yang mengulas dunia pasar modal, berdiskusi dengan sang ahli di seminar, atau bertukar pengalaman dengan teman sesama investor.
Ajaib Sekuritas baru saja menghadirkan inovasi terbaru lewat Ajaib Prime, sebuah layanan prioritas investasi digital bagi generasi muda. Investor Ajaib Prime akan mendapatkan layanan eksklusif berupa dedicated Relationship Manager yang akan membantu investor dalam melakukan konsultasi saham dan portofolio saham.
3. Lakukan Analisis Sebelum Membeli Saham
Untuk mendapatkan hasil optimal dalam investasi saham, pastikan setiap investor untuk melakukan analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal lebih banyak digunakan untuk investor yang aktif bertransaksi di pasar modal atau untuk investasi dalam jangka pendek, di mana analisa membutuhkan data historis pergerakan harga saham, volume perdagangan, dan indikator pasar sebagai bahan pertimbangan membeli dan menjual saham.
Sedangkan analisis fundamental akan memperhatikan kondisi ekonomi, industri secara keseluruhan, dan kondisi perusahaan. Teknik ini cenderung mempertimbangkan kinerja dan proyeksi perusahaan dalam memperkirakan harga saham. “Investor saham yang memakai analisis fundamental cocok bagi yang ingin berinvestasi secara jangka panjang, ” kata Chisty.