Sabtu 10 Dec 2022 08:45 WIB

Kemenperin Cetak 27 IKM, Topang Ekonomi di Tengah Krisis Global

IKM Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kemenperin Cetak 27 IKM, Topang Ekonomi di Tengah Krisis Global (ilustrasi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kemenperin Cetak 27 IKM, Topang Ekonomi di Tengah Krisis Global (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus menjalankan pembinaan, penguatan dan pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, selama ini IKM terbukti berhasil menjadi salah satu penopang perekonomian nasioal di tengah beragam tantangan krisis global.

Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) secara reguler mengadakan kompetisi yang berhasil melahirkan IKMunggulan dan dapat menjawab tuntutan perubahan ekonomi global. “Kompetisi dan penghargaan ini memberikan optimisme bagi kita bahwa IKM Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh dan mampu menjawab tuntutan perubahan zaman,” ujar Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Andi Rizaldi mewakili Menteri Perindustrian dalam sambutannya pada acara Gebyar IKMA 2022 di Jakarta, Jumat (9/12).

Baca Juga

Penganugerahan penghargaan bagi para IKM unggulan tersebut merupakan salah satu upaya Kemenperin mendorong terciptanya industri yang inovatif, inklusif dan adaptif sehingga mampu menjawab perubahan yang terjadi dimasyarakat. Pada 2022 ini, Kemenperin kembali memberikan penghargaan kepada 27 IKM unggulan melalui serangkaian seleksi dan pembinaan.

Upaya pemberdayaan IKM juga sejalan dengan komitmen para pemimpin G20 pada KTT G20 tahun 2022 di Bali. Pertemuan tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk memajukan agenda pemulihan global yang kuat, inklusif, dan tangguh serta mendukung upaya pembangunan berkelanjutan yang menghasilkan lapangan kerja dan pertumbuhan, yang dilaksanakan dengan memperhatikan ketahanan pangan dan energi, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

“Sesuai hal tersebut, posisi IKM saat ini dipandang sangat penting. Itu untuk mendukung membangun ketahanan pangan dan mendorong terciptanya industri yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Andi.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita menjelaskan, dalam kesempatan tersebut, Kemenperin memberikan penghargaan kepada para 27 pelaku IKM yang mengikuti empat program yang dijalankan Ditjen IKMA Kemenperin sepanjang tahun 2022. Keempat kegiatan tersebut meliputi Penghargaan One Village One Product (OVOP), Penghargaan Indonesia Food Innovation (IFI), Penghargaan Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA), dan Penghargaan Startup4Industry. 

Kepada para pemenang IFCA, IFI dan Startup4Industrydiberikan piagam, trofi dan hadiah uang pembinaan. Sedangkan kepada penerima OVOP bintang tiga diberikan piagam dan trofi.

Penghargaan diberikan kepada tiga pemenang kompetisi IFI 2022 pada kategori intermediate product dan tiga pemenang pada kategori end product. Selain itu terdapat tiga pemenang kompetisi IFCA 2022 pada komoditas fashion dan tiga pemenang komoditas kriya.

Penghargaan juga diberikan kepada lima pemenang kompetisi Startup4Industry 2022 dan tiga startup pilihan. Dalam kesempatan sama, juga diserahkan penghargaan bagi tujuh IKM OVOP 2022 bintang 3.

OVOP merupakan program untuk mendukung produk IKM di sentra-sentra industri di daerah agar dapat berdaya saing di tingkat global dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Komoditas yang dinilai dalam program OVOP meliputimakanan dan minuman, kain tenun, kain batik, anyaman, dan gerabah.

Dari 68 IKM unggulan daerah yang diusulkan oleh kabupaten/kota pada tahun 2022, serta evaluasi atas 51 IKM OVOP tahun 2018, Kemenperin menetapkan 31 IKM OVOP Bintang 1, 39 IKM OVOP Bintang 2, dan 7 IKM OVOP Bintang 3. IFI merupakan program akselerasi bisnis bagi IKM pangan yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses dan berbahan baku utama sumber daya lokal. 

Tujuannya, agarsiap menjadi industri pangan yang marketable, profitable, dan sustainable. Program IFI 2022 telah menjaring 2.091 pendaftar dan dilanjutkan dengan kurasi inovasi bagi 40 peserta untuk mengikuti food camp. Para peserta food camp mendapatkan pembinaan secara intensif dengan para pakar dan praktisi bidang pangan, kemudian dikurasi lagi menjadi 20 peserta terpilih yang berhak mengikuti food business scale up.

“IFI juga diharapkan akan bisa menjawab tujuan SDG’s untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi yang lebih baik, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan,” kata Reni. Kemenperin merancang program IFCA untuk mendorong tumbuhnya industri kreatif di bidang fesyen dan kriya, sekaligus sebagai apresiasi bagi desainer muda tanah air yang memiliki visi sustainability. IFCA juga merupakan satu-satunya kompetisi desain di Indonesia yang secara konsisten mengangkat tema responsible design.

Ditjen IKMA menyelenggarakan program IFCA 2022 melalui Bali Creative Industry Centre (BCIC) yangdiikuti oleh 622 desainer muda kriya dan fashion Sebanyak 100 nominator terbaik berkesempatan mengikuti coaching tahap 1, hingga didapatkan 14 nominator yang lolos seleksi tahap 2. Pada tahap final, peserta menampilkan purwarupa yang telah diproduksi dan mempresentasikan konsep desain, dampak positif yang diberikan dari desain mereka terhadap aspek ekonomi, sosial, lingkungan, budaya dan model bisnis di depan tim juri. Setelah penjurian, ditetapkan 3 pemenang kategori fesyen dan 3 pemenang kategori kriya IFCA 2022.

Kompetisi StartupforIndustry mendorong generasi muda untuk menjadikan teknologi sebagai solusi bagi pelakuindustri. Penghargaan tersebut diberikan kepada startup yang memberikan solusi terbaik kepada IKM selama masa proyek implementasi. Dari 216 startup yang mendaftar,ditetapkan lima startup terbaik dengan solusi yang paling berdampak pada industri.

“Startup4industry diharapkan dapat membentuk ekosistem solusi teknologi untuk industri yang memperkuat ekosistem industri 4.0. Maka teknologi yang semakin inklusif bisa berdampak nyata terhadap masyarakat dan mendukung peta jalan Making Indonesia 4.0 yang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2018,” jelas Reni. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement