Kamis 15 Dec 2022 05:05 WIB

Kemenhub Siapkan Strategi Antisipasi Peak Season Penyeberangan Saat Nataru

Sosialisasi pembelian tiket penyeberangan melalui Ferizy harus ditingkatkan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan strategi antisipasi peak season saat masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan strategi antisipasi peak season saat masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan strategi antisipasi peak season saat masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan akan mengoptimalkan pola operasional kapal. 

“Pola operasional kapal dengan skema normal, padat, dan sangat padat. Pendistribusian kendaraan di pelabuhan bisa terjadi ada kenaikan demand dan mengoperasikan kapal dengan kapasitas besar,” kata Hendro dalam konferensi video, Rabu (14/12/2022). 

Baca Juga

Hendro juga meminta sosialisasi pembelian tiket penyeberangan melalui Ferizy harus ditingkatkan. Dia meminta tiket harus disosialisasikan secara masif dan menertibkan pembelian tiket atau di area pelabuhan. 

“Ini dengan harapan masyarakat yang akan melakukan penyeberangan di Merak-Bakauheni sudah membawa tiket yang dibeli dari Ferizy. Ini untuk mengurangi kepadatan kemacetan dalam proses bongkar muat,” jelas Hendro. 

Hendro menambahkan di jalan tol arah Merak, tepatnya di kilometer 13, kilometer 43, dan kilometer 68 juga disiapkan. Sistem tersebut membuat pengecekan tiket penyebrangan tidak di area pelabuhan namun sejak rest area tol. 

“Di rest area nanti akan dimanfaatkan sebagai delaying. Karena itu bisa menampung 100 kendaraan jika dimaksimalkan sehingga dapat mengurangi beban di Merak,” jelas Hendro. 

Hendro memastikan jika terjadi kepadatan di Pelabuhan Merak akan ada layanan alternatif. Hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan pelabuhan lain di wilayah Merak atau Lampung. 

“Bisa memanfaatkan Pelabuhan Panjang, itu situasional apabila terjadi kondisi luar biasa di Pelabuhan Merak dan Bakauheni,” tutur Hendro. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement