Kamis 29 Dec 2022 11:13 WIB

Siasat Erick Thohir dan Gotong Royong BUMN di Kala Perang Meredam Covid-19

Saat pandemi Covid-19 datang, Indonesia belum siap menahan terjangan virus

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Christiyaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan pada Peluncuran Vaksin IndoVac di PT Bio Farma (Persero).
Foto:

Program Ekonomi

Pada 6 Mei 2020, Erick mengumumkan serangkaian tindakan konkrit yang telah dilakukan BUMN dalam melawan Covid-19. Erick menyebut, Himbara telah membantu merestrukturisasi lebih dari 830.000 debitur dengan total nilai kredit Rp 120,9 triliun, khususnya untuk Sektor Usaha Mikro Kecil Menang (UMKM).

Lalu, PLN sebagai perusahaan listrik nasional juga telah memberikan subsidi listrik kepada 30,9 juta pelanggan. Sementara dari sisi ketahanan pangan, Kementerian secara aktif melakukan pengadaan barang kebutuhan pokok seperti beras, gula dan daging, untuk menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok di masyarakat.

Bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri, Erick memerintahkan maskapai milik negara, Garuda Indonesia, untuk terbang 13 kali demi membawa bantuan medis dari negara tetangga, dan empat kali lainnya untuk evakuasi WNI dari daerah pandemi. Kemudian bersama Kementerian Kesehatan, Erick juga aktif dalam program 3T (trace, test, dan treat). Upaya pelacakan, pengujian dan pengobatan telah dilakukan melibatkan seluruh alat kesehatan milik BUMN.

Dalam upaya pelacakan pandemi, Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengembangkan aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna menyusun data terkait penyebaran Covid-19. Inilah cikal bakal Aplikasi PeduliLindungi yang masih ada hingga saat ini. Aplikasi ini telah mendukung upaya pemerintah dalam melacak kasus terkonfirmasi, dengan 3,46 juta pengguna per 6 Mei 2020.

Erick juga melalui BioFarma mempersiapkan diri untuk memproduksi 50.000 alat diagnostik PCR pada minggu kedua Mei 2020. Tak kalah pentingnya Erick menyiagakan 75 rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19. Dia juga meminta BUMN PT LEN dan PT DI  bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri untuk memproduksi ventilator.

Pada 7 Juli 2020, melalui dua BUMN yaitu PT Jamkrindo dan PT Askrindo, BUMN mendapatkan Penyertaan Modal Negara Rp 6 triliun agar dapat menjamin bantuan kredit bagi UMKM terdampak Covid -19. Nilai bantuan ini ditetapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebesar Rp 123,46 triliun.  

Lalu pada 21 Juli 2020, pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Erick ditetapkan sebagai Ketua Pelaksana. Pada 4 Agustus 2020, Erick memastikan Bio Farma siap memproduksi vaksin COVID-19 sebanyak 250 juta dosis per tahun.

Dimulainya Era Vaksinasi

18 Januari 2021, menjadi titik balik perlawanan terhadap Covid - 19. Erick optimis vaksinasi dapat memperkuat perlindungan masyarakat, termasuk tenaga medis yang menerima vaksin pertama.   Suntikan vaksin pertama ini dilaksanakan Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Menjadi awal dari program vaksinasi lainnya. 

8 Februari 2021, Erick memimpin peluncuran Sumbangan Plasma BUMN untuk Indonesia di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat. Transfusi plasma konvalesen merupakan terapi alternatif bagi pasien Covid-19 yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah pasien sembuh dan menurunkan angka kematian. Saat itu, terdapat 175.000 kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

Dari titik ini, Indonesia menghadapi dua kali puncak kasus Covid - 19 harian. Pertama pada Juli 2021, saat varian Delta menyebar hingga kasus harian meroket ke sekitar 55.200-an. Kedua, pada Februari 2022, saat varian Omicron melanda hingga kasus harian mencapai 56.700-an.

Namun kini, Covid-19 sudah semakin melandai. Per akhir Desember 2022 ini kasus aktif harian masih ada, namun angkanya semakin turun ke level sekitar 14 ribu orang di seluruh Indonesia.

Ditandai dengan penghentian operasi Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran pada 31 Desember 2022 nanti, diharapkan pandemi benar-benar mereda dan WHO dapat mengubah statusnya menjadi endemi.

Erick bersyukur atas penghentian RSDC Wisma Atlet itu. Namun, tak mudah dilupakan sejarah bahwa RSDC Wisma Atlet Asian Games 2018 itu telah berdiri setelah 25 BUMN berjibaku melengkapinya, mulai dari vaksin, nakes, hingga peralatan kesehatannya.

"Terima kasih kepada para tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan relawan yang telah berjuang membantu masyarakat. Wisma atlet, saksi bisu kehilangan kita atas orang-orang terkasih, namun juga saksi kemenangan kita atas pandemi," ujar Erick.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement