EKBIS.CO, JAKARTA -- Prospek pasar kripto diproyeksi masih akan suram pada 2023 mendatang. Investor pun diminta lebih waspada dan bijak dalam bertransaksi aset kripto mengingat fluktuasinya yang cukup tinggi.
Sentimen utama yang dapat menekan harga kripto di tahun depan yaitu menguatnya indeks dolar AS. Ibrahim memperkirakan indeks dolar AS berpotensi menuju level 112 pada kuartal pertama dan kedua.
"Kripto di tahun 2023 kemungkinan masih akan terjerembab. Pada saat indeks dolar AS berada di level 112, aset kripto terutama bitcoin akan mengalami penurunan," kata Pengamat pasar kripto, Ibrahim Assuaibi, Kamis (29/12).
Ibrahim memproyeksi, harga bitcoin di tahun depan bisa mencapai di bawah 15.000 dolar AS per koin jika indeks dolar berada di level 112. Saat ini, harga bitcoin berada di level 16.507 dolar AS per koin atau setara Rp 260,6 juta.
Menurut Ibrahim, sentimen yang dapat membuat dolar AS kembali bangkit yaitu krisis energi di Eropa. Rusia diperkirakan akan menutup ekspor minyak mentah terutama bagi negara anggota G7.
Kebijakan tersebut sebagai balasan atas sanksi ekonomi yang diusulkan oleh negara G7 terhadap Rusia. Dengan sanksi tersebut, Rusia pun tidak bisa menjual minyak di luar harga yang ditetapkan yaitu dikisaran 65 - 75 dolar AS per barel.
"Sanksi ini membuat Rusia berpotensi menghentikan kerja sama dengan negara G7. Ini yang membuat dolar AS bangkit dan inflasi kembali naik," jelas Ibrahim.
Dari dalam negeri, lanjut Ibrahim, pergerakan aset kripto kini mengikuti perkembangan pasar setelah ditetapkan menjadi instrumen investasi dan keuangan. Sehingga, saat dolar AS terjadi penguatan maka aset kripto akan melemah terutama kripto jajaran teratas seperti bitcoin dan etherium.
Dengan berbagai sentimen tersebut, Ibrahim melihat prospek pasar kripto belum akan baik pada kuartal pertama dan kedua 2023. Investor diminta untuk menunggu dan mengamati pergerakan pasar terlebih dahulu.
"Kalau memaksa masuk kemungkinan besar akan mengalami kerugian besar. Investor pemula harus memahami bahwa berinvestasi di aset kripto saat ini cukup berisiko karena fluktuasinya yang tinggi," ujar Ibrahim.