EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pelindo Indonesia (Persero) mengembangkan kawasan industri pariwisata di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. Adapun pembangunan kawasan sejak 2019 ini bernama Bali Maritime Tourism Hub merupakan salah satu proyek strategis nasional yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden No 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Group Head Sekretaris Perusahaan Pelindo Ali Mulyono mengatakan saat ini di Benoa terdapat pelabuhan ikan, terminal curah cair dan liquified natural gas, marina khusus yacht, serta dermaga dan terminal bagi penumpang cruise atau kapal wisata.
Menurutnya pelabuhan Benoa yang sedang ditransformasi Pelindo menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Adapun pengembangan BMTH Ultimate akan menata Pelabuhan Benoa menjadi dua zona, yakni zona fasilitas pokok seperti zona terminal, zona peti kemas dan general cargo, zona marina/ pariwisata, zona curah cair dan gas, dan zona terminal penumpang serta zona fasilitas penunjang yakni zona logistik, zona port associated industry (PAI), zona pemerintahan, dan lainnya.
“Sejalan hal tersebut, rencana pembangunan akan merelokasi terminal curah cair dan LNG dari selatan ke utara, Dermaga Perikanan akan ditata kembali menjadi zona PAI, serta dermaga cruise akan diperpanjang dan kedalaman kolam diperdalam menjadi minus 12 meter lws dengan tujuan agar bisa menampung kapal yang lebih besar dan terminal bagi penumpang internasional diperluas,” ujarnya, Kamis (29/12/2022).
Sebagai daya tarik wisatawan, di dalam kawasan Pelabuhan Benoa telah dilakukan penataan zona pariwisata dan dibangun tiga patung yang mempunyai filosofi masing- masing. Pelindo juga membangun Plaza UMKM
“Plaza UMKM dan tiga patung itu merupakan bagian dari berbagai fasilitas pariwisata yang sedang dan akan dibangun di BMTH,” ucapnya.
Area pelabuhan eksisting merupakan kawasan pengembangan BMTH yang sebagian sudah selesai dibangun pada 2019-2022. Pada area eksisting, terminal penumpang bagi wisatawan asing yang datang dengan cruise atau kapal wisata sudah diperluas.
Senior National Operations Manager Ben Line Agencies Andry Mart menambahkan pada tahap awal ini, terminal bisa menampung 3.000 orang, sebelumnya hanya seribu orang. Dermaga timur yang memiliki panjang 340 meter sedang ditambah 160 meter.
“Ini kabar yang bagus yang kita tunggu-tunggu. Saat ini, cruise ukuran di atas 250 meter tidak banyak yang berani sandar di Benoa karena agak susah bermanuver, apalagi cruise seperti MS Queen Elizabeth yang panjangnya 294 meter. Jika kapal-kapal besar sudah bisa masuk, Benoa pasti akan lebih ramai,” ucapnya.
Menurutnya kedalaman kolam labuh (draft) juga akan diperdalam dari yang sekarang minus sembilan meter menjadi minus 12 meter agar bisa menampung kapal-kapal wisata besar. Queen Elizabeth yang berbobot 92.000 GT dan memiliki draft delapan meter, misalnya, membutuhkan kedalaman yang cukup agar tak kandas.
“Progress perpanjangan dermaga timur sudah 91,2 persen. Pengerukan alur dan kolam Pelabuhan Benoa juga sedang dikerjakan,” ucapnya.
Pelindo juga sedang dalam proses relokasi terminal curah cair dan LNG yang dioperasikan anak perusahaannya, PT Pelindo Energi Logistik, di dermaga selatan ke area utara. “Pertimbangannya untuk menambah dermaga cruise sehingga bisa menampung empat sampai lima kapal pada saat yang sama. Terminal curah cair BBM dan LNG juga tergolong hazardous (bahan berbahaya), sehingga lebih aman direlokasi ke utara,” ucapnya.
Ali menyebut kebutuhan gas meningkat seiring dengan penambahan kapasitas PLTG Pesanggrahan, Denpasar, pada 2023. Bali memang sudah mencanangkan Green Tourism, sehingga harus didukung energi bersih.