Senin 02 Jan 2023 12:47 WIB

IMF: Ekonomi 2023 akan Lebih Sulit daripada 2022

Mesin utama pertumbuhan global diperkirakan melambat.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Bank Sentral Eropa berlokasi di dekat sungai Main di Frankfurt, Jerman, Selasa, 13 Desember 2022. Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan, untuk sebagian besar ekonomi global, 2023 akan menjadi tahun yang sulit.
Foto:

Namun fakta demikian menghadirkan risiko karena dapat menghambat kemajuan yang perlu dibuat Bank Sentral AS atau The Fed dalam membawa inflasi AS kembali ke level yang ditargetkan. Inflasi AS menyentuh level tertinggi dalam empat dekade terakhir tahun lalu.

Inflasi di AS menunjukkan tanda-tanda telah melewati puncaknya menjelang berakhirnya 2022. Namun dengan ukuran yang disukai Fed, inflasi tetap hampir tiga kali lipat dari target dua persen. “Ini adalah berkah campuran, karena jika pasar tenaga kerja sangat kuat, Fed mungkin harus mempertahankan suku bunga lebih lama untuk menurunkan inflasi,” kata Georgieva.

 

Pada Oktober 2022, IMF memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global pada 2023. Hal itu mencerminkan hambatan dan tantangan yang masih dihadirkan konflik Ukraina serta tekanan inflasi dan suku bunga tinggi yang direkayasa oleh bank sentral seperti The Fed. Tujuan mereka adalah membawa tekanan harga tersebut ke tingkat lebih rendah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement