EKBIS.CO, JAKARTA – Tesla mengeklaim telah memecahkan rekor penjualan pada 2022 yakni sebanyak 1,3 juta kendaraan. Penjualan yang dihasilkan pada 2022 melampaui rekor sebelumnya, yaitu 936 ribu kendaraan.
Akan tetapi, jumlah tersebut masih jauh dari target yang dibuat CEO Tesla Elon Musk. Untuk mencapai target pertumbuhan 50 persen, perusahaan harus menjual 1,4 juta kendaraan.
Realisasi tersebut menjadikan penjualan Tesla tumbuh 40 persen dari tahun ke tahun sementara produksi naik 47 persen menjadi 1,37 juta. Meskipun ada dorongan penjualan akhir tahun yang besar mencakup beragam diskon, kekurangan masih terjadi. Selain itu, Tesla yang berbasis di Austin, Texas juga harus menghadapi meningkatnya kasus virus korona baru di Cina yang menghentikan produksi pabriknya di Shanghai.
Dengan dorongan ekstra dari AS, Tesla mengirimkan lebih dari 405 ribu kendaraan di seluruh dunia pada kuartal IV 2022. Namun, itu meleset dari proyeksi Wall Street. Analis yang disurvei oleh penyedia data FactSet memperkirakan 427 ribu pengiriman dari Oktober hingga Desember dan 1,33 juta untuk setahun penuh.
“Terima kasih kepada semua pelanggan, karyawan, pemasok, pemegang saham, dan pendukung kami yang telah membantu kami mencapai tahun 2022 yang luar biasa mengingat Covid-19 yang signifikan dan tantangan terkait rantai pasokan sepanjang tahun,” ungkap pernyataan resmi Tesla, dilansir ABC News, Selasa (3/12/2022).
Tahun lalu, Tesla tidak meluncurkan model baru. Perusahaan harus menghadapi persaingan yang semakin ketat dari pembuat mobil lama dan perusahaan rintisan seperti Lucid dan Rivian yang terus memperkenalkan kendaraan listrik baru. Meski begitu, tahun ini, Musk berjanji mulai memproduksi pikap listrik Cybertruck yang telah lama dinantikan.
Tahun 2022 menjadi tahun saat perusahan menghadapi banyak tantangan. Salah satunya saat Musk mencapai kesepakatan dengan Twitter senilai 44 miliar dolar AS yang mendorong saham Tesla terus menurun. Bahkan, Musk telah keluar dari posisi teratas dari orang terkaya di dunia menurut Forbes.
Beberapa investor khawatir Twitter telah mengalihkan perhatian Musk dari Tesla. Musk mengatakan, bulan lalu bahwa dia berencana untuk tetap menjadi CEO Twitter sampai dia menemukan seseorang yang bersedia menggantikannya.