EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan bakal segera mengatasi masalah anjloknya harga ayam broiler yang kembali dialami para peternak rakyat. Hal itu diungkapkan usai para peternak yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) menggelar aksi demonstrasi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
"Nanti kita tindak lanjuti, kita undang pengusaha-pengusaha terkait agar ini bisa diatasi," kata Zulhas, sapaan akrabnya saat ditemui awak media.
Ia mengaku memahami persoalan harga ayam yang terlalu murah. Hal itu berdampak negatif pada keberlanjutan usaha para peternak ayam broiler yang menjalankan usahanya secara mandiri.
"Memang kalau telur, ayam, terlalu murah (peternak) marah. Tapi kalau kemahalan, ibu-ibu yang marah," ujarnya.
Ketua KPUN Alvino Antonio menyampaikan, pihaknya akan beraudiensi lebih lanjut langsung dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk menyampaikan tuntutan peternak.
"Kemendag sudah tahu, kenapa harganya jatuh dan apa solusinya. Jadi kami akan (kembali) audiensi langsung dengan Mendag," katanya.
Alvino mengatakan, penurunan harga yang terjadi cukup lama. Indikasinya karena masih banyak perusahaan integrator yang berbudi daya dan menjual ayam hidupnya bersamaan dengan milik peternak rakyat.
Ia menyampaikan, kendati perusahaan integrator juga dapat menjual murah ayamnya, namun Alvino mengatakan kerugian yang dialami cukup minim bahkan tidak mengalami kerugian.
Pasalnya, para integrator sekaligus menjadi produsen day old chick (doc) atau anak ayam usia sehari, pakan, obat-obatan, hingga saluran distribusi sendiri yang sudah tersistem.
"Sedangkan kami peternak, membeli sarana produksi dan pakan dari mereka. Tentu saja dengan harga yang mahal, kami jadi kalah bersaing di sini," katanya.
Tuntutan utama KPUN, Presiden Joko Widodo menerbitkan peraturan presiden tentang perlindungan peternak ayam ras. Ia sekaligus meminta pemerintah mengevaluasi kinerja Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian, dan Satgas Pangan.
"Karena kami sebagai pelaku UMKM masih belum merasakan keberadaan lembaga negara tersebut," ujarnya.
Selain itu, peternak meminta kepada pemerintah menyerap ayam peternak mandiri sebanyak 1,5 juta ekor per pekan. Hal ini diminta agar terdapat kepastian harga yang diatur pemerintah.
Seperti diketahui, harga ayam di level peternak anjlok hingga Rp 15 ribu per kg sejak masa liburan Natal dan Tahun Baru 2023. Sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022, harga acuan harga ayam di tingkat peternak Rp 21 ribu per kg hingga 23 ribu per kg.
"Harga itu juga di bawah biaya produksi ayam Rp 19.500-Rp 20.500 per kg. Kerugian kami selama 2022 karena harga ayam di kandang turun mencapai Rp 3,2 triliun. Itu akumulasi peternak mandiri secara nasional," jelasnya.