EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Asuransi BRI Life optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan pada 2023 di tengah tantangan industri asuransi.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengatakan, sepanjang 2022, BRILife membukukan pertumbuhan signifikan di tengah ketidakpastian pasar asuransi jiwa di Indonesia yang terkontraksi.
Perusahaan mengantongi Premi Baru Ekivalen yang Disetahunkan (Annualized Premium Equivalent – APE) sebesar Rp 3,26 Triliun, tumbuh lebih dari 30 persen secara year on year (YoY). Total Premi Bruto mencapai Rp 8,11 triliun, tumbuh lebih dari 30 persen YoY.
"Pertumbuhan ini ditopang oleh strategi untuk melakukan penetrasi di semua segmen nasabah BRI dengan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing segmen, menggunakan teknologi digital untuk mempermudah proses dan memitigasi risiko," ujarnya, Kamis (12/1/2023).
Menurutnya BRILife dapat mengeksekusi seluruh inisiatif dengan baik, sehingga seluruh elemen, mulai dari pemasaran, operasional dan back office support, dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan BRILife pada 2022.
Menurut Iwan, pertumbuhan itu juga tidak lepas dari dukungan para pemegang saham. BRI telah memberikan dukungan penuh dalam melakukan penetrasi di seluruh segmen nasabah dengan memanfaatkan teknologi digital, dukungan dari FWD melalui expertise di sisi pengelolaan risiko asuransi jiwa dan di sisi pemanfaatan teknologi digital, serta dukungan Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI (YKP).
"Implementasi eksekusi seluruh inisiatif strategis yang dirangkum dalam Target Operating Model pada 2023 harus dapat dilakukan secara disiplin, untuk memastikan pencapaian seluruh rencana yang telah dibuat," imbuhnya.
Iwan menyebut, BRILife juga telah mempersiapkan produk baru yang dibutuhkan oleh berbagai segmen nasabah BRI. Perseroan akan fokus memenuhi kebutuhan perlindungan asuransi jiwa bagi seluruh segmen yang ada. BRILife akan fokus pada produk proteksi untuk segmen retail dan micro, serta penyediaan produk proteksi dan investasi segmen Prioritas.