EKBIS.CO, Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service memberikan proyeksi negatif untuk surat utang dari negara-negara Afrika Utara dan kawasan Syam. Dikutip dari Zawya, Sabtu (14/1/2023), gejolak harga bahan bakar dan pangan akan mempersulit kebijakan pemerintah pada tahun ini. Terlebih, kawasan tersebut memiliki ketergantungan tinggi terhadap dua komoditas itu.
"Dampak terhadap kualitas kredit konsumen akan bervariasi tergantung eksposurnya, titik awal fiskal dan struktur pendanaan, serta kualitas dan efektivitas dalam pengambilan kebijakan," ujar Wakil Presiden Senior Analis Moody's Christian Fang.
Fang mengatakan, risiko fiskal dan likuiditas akan menjadi faktor utama yang menentukan kualitas kredit negara-negara di Afrika Utara dan Syam. Dia menambahkan, harga pangan dan energi yang lebih tinggi akibat konflik Rusia-Ukraina juga akan terus memberikan dilema kebijakan.
Dibandingkan kawasan lain, adanya kesenjangan sosial, berpotensi meluber ke persoalan politik dan pembangunan. Menurut Fang, ini akan menjadi tantangan signifikan untuk diatasi bagi pemerintah negara Afrika Utara dan Syam.