EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi melemah di tengah sentimen positif potensi melambatnya kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka melemah 4,52 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.637,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,37 poin atau 0,15 persen ke posisi 904,12.
"Untuk hari ini sentimen pasar saham cenderung positif. Sentimen positif datang dari potensi kenaikan suku bunga acuan the Fed yang diperkirakan hanya 25 bps, lebih rendah dari kenaikan sebelumnya yang sebesar 50 bps," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (16/1/2023).
Selain itu, sentimen positif akan menghampiri sektor komoditas setelah harga minyak global kembali bergairah di kisaran 80 dolar AS per barel. Kenaikan harga minyak tersebut dipicu oleh pelemahan dolar AS dan permintaan yang meningkat dari China.
Sementara itu, bursa saham AS bergerak menguat pada perdagangan Jumat (13/1/2023) lalu. Rilis kinerja perusahaan perbankan kuartal IV 2022, yang diperkirakan terjadi penurunan laba sekitar 50 persen bisa memberikan tekanan terhadap pasar AS. Meskipun ada tekanan dari rilis kinerja, namun pasar masih dipacu oleh sentimen positif penurunan inflasi di AS.
Untuk bursa saham Eropa bergerak menguat pada perdagangan Jumat (13/1/2023) lalu diselimuti sentimen positif potensi kenaikan suku bunga acuan yang lebih rendah oleh the Fed.
Secara teknikal, IHSG rawan mengalami koreksi setelah penguatan pada pekan lalu menguji level resistance trend line descending triangle. IHSG diperkirakan bergerak variatif dan berpotensi tertekan dengan level support 6.600 dan dan resisten 6.700.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 231,1 poin atau 0,89 persen ke 25.888,3, indeks Hang Seng naik 98,91 poin atau 0,45 persen ke 21.837, indeks Shanghai naik 22,7 poin atau 0,71 persen ke 3.218,0 dan indeks Strait Times menguat 3,24 poin atau 0,10 persen ke 3.296,99.