Selasa 17 Jan 2023 15:06 WIB

Luhut Yakin RI Jadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik Terbesar pada 2027

Ekspor turunan nikel Indonesia naik signifikan jadi 33,8 miliar dolar AS.

Red: Lida Puspaningtyas
 Seorang model berpose di dekat kendaraan listrik ATTO 3, salah satu mobil terbaru dari produsen mobil China BYD di Tokyo Auto Salon, sebuah acara industri yang mirip dengan pameran otomotif dunia, Jumat, 13 Januari 2023, di Chiba dekat Tokyo.
Foto: AP/Eugene Hoshiko
Seorang model berpose di dekat kendaraan listrik ATTO 3, salah satu mobil terbaru dari produsen mobil China BYD di Tokyo Auto Salon, sebuah acara industri yang mirip dengan pameran otomotif dunia, Jumat, 13 Januari 2023, di Chiba dekat Tokyo.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakini Indonesia akan menjadi satu dari tiga besar produsen baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) terbesar di dunia pada 2027.

"Nanti tahun 2027 kita mungkin salah satu dari tiga besar dunia yang akan memproduksi EV battery juga termasuk mobil EV," katanya dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga

Luhut mengatakan keyakinan itu juga didukung oleh telah ditandatanganinya perjanjian kerja sama pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik antara holding BUMN MIND ID dengan produsen baterai kendaraan listrik asal China Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) pada Senin (16/1/2023).

"Maka kita sudah siap memasuki satu era baru membangun ekosistem lithium battery dan juga mobil EV dan ini kalau berjalan semua sesuai rencana, maka baterai pertama litium juga akan bisa kita produksi pada tahun 2025," ungkapnya.

Luhut menuturkan kinerja ekspor langsung terkerek naik dengan hilirisasi yang tengah digenjot pemerintah. Ia mencatat ekspor turunan nikel Indonesia naik signifikan dari sekitar 8,1 miliar dolar AS menjadi 33,8 miliar dolar AS pada 2022.

"Kelihatan ekspor kita sangat naik dengan baik pada tahun ini, hampir 11 miliar dolar AS, tambah dari kenaikan down stream industry atau hilirisasi dari hanya bijih nikel. Jadi kalau nanti kita sampe pada lithium battery, angka ini saya kira akan jauh lebih besar," katanya.

Luhut memprediksi ekspor turunan nikel bisa meningkat dua kali lipat jika rencana hilirisasi hingga ke ekosistem industri baterai listrik bisa berjalan dalam empat hingga lima tahun ke depan.

Mengutip unggahan di akun Instagram Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, telah dilakukan Initial Signing Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) dan Shareholders Agreement (SHA) antara Antam, anggota MIND ID, dengan CBL yang merupakan cucu usaha CATL, pada Senin (16/1/2023).

Kemajuan tindak lanjut kerja sama itu dalam rangka pembentukan joint venture konsorsium yang akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir sebagai bagian dari program transformasi ekonomi hijau di Indonesia.

"Kami berharap setelah adanya penandatanganan CSPA tersebut segera mempercepat proses kesepakatan komitmen hilirisasi untuk kegiatan hilir yang meliputi smelter, precursor, katoda, sel baterai dan recycle," kata Bahlil dalam unggahannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement