Selasa 17 Jan 2023 19:38 WIB

Kepala Daerah Persulit Investasi, Bahlil: Belum Lurus Itu

Bahlil minta pemda kompak mendukung penyerapan investasi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Bahlil Lahadahlia meminta seluruh pemerintah daerah bisa kompak dalam mendukung penyerapan investasi di dalam negeri.
Foto: Prayogi/Republika
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Bahlil Lahadahlia meminta seluruh pemerintah daerah bisa kompak dalam mendukung penyerapan investasi di dalam negeri.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Investasi Bahlil Lahadahlia meminta seluruh pemerintah daerah bisa kompak dalam mendukung penyerapan investasi di dalam negeri. Sebab, kata dia tanpa dukungan dan kekompakan pemerintah daerah maka target pertumbuhan ekonomi nasional sulit tercapai.

"Kita meminta kepada kepala daerah agar kolaborasi dan kompak. Orang daerah tidak mungkin menciptakan pertumbuhan ekonomi kalau tidak ada lapangan pekerjaan," ujar Bahlil dari Davos, Swiss, Selasa (17/1).

Baca Juga

Bahlil menjelaskan, dalam mendorong pertumbuhan investasi fokus pemerintah pada tahun ini adalah hilirisasi. Namun, ia tak menampik, dalam proses ini tak sedikit pemerintah daerah yang tidak mendukung dengan proses perizinan yang berbelit.

 

"Memang kita harus kompak. Kalau ada satu dua pemimpin daerah yang seperti itu, ya belum lurus saja. Kita luruskan sama-sama," ujar Bahlil.

Apalagi, kata Bahlil, jika berbicara hilirisasi maka tidak mungkin dilakukan tanpa adanya pelarangan ekspor. Ia menilai, langkah pelarangan ekspor bahan baku komoditas sudah menjadi langkah tepat pemerintah.

"Memang kita larang ekspor bahan baku. Mau jadi anak baik, tapi dianggap bisa diatur-atur. Kita jadi anak baik tapi keras kepala. Setuju tidak setuju itu urusan mereka. Bahwa ada yang setuju tidak setuju biasa saja tapi yang kita lakukan benar," ujar Bahlil.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement