Chief Engineer Boeing Greg Hyslop mengatakan teknologi itu memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar menuju masa depan yang berkelanjutan. Para insinyur akan berusaha merancang pesawat terbang dengan konsumsi bahan bakar dan pengurangan emisi hingga 30 persen relatif untuk pesawat lorong tunggal paling efisien saat ini, kata NASA.
Badan tersebut berencana untuk menyelesaikan pengujian SFD pada akhir tahun 2020 sehingga teknologi dan desain dapat diterapkan pada pesawat lorong tunggal generasi berikutnya. Pesawat lorong tunggal adalah yang paling umum di armada maskapai dan menyumbang hampir setengah dari emisi penerbangan di seluruh dunia, kata NASA.
Di sisi lain, Boeing dan NASA berencana untuk menguji terbang sayap inovatif yang dikenal sebagai sayap penopang rangka transonik yang mengurangi tarikan dan menghasilkan pembakaran bahan bakar yang lebih sedikit. Sayap ekstra panjang dan tipis dipasang di atas badan pesawat dan distabilkan oleh penyangga diagonal.
NASA dan Boeing mengatakan pengembangan pesawat generasi berikutnya dapat membantu Gedung Putih dan tujuan industri untuk mencapai nol emisi karbon dari penerbangan pada tahun 2050.