Adapun outstanding restrukturisasi kredit BCA sebesar Rp 68,8 triliun per September 2022 atau sudah berkurang Rp 13,7 triliun dibandingkan tahun lalu. Penurunan portofolio restrukturisasi kredit ini telah mendorong penurunan loan at risk (LAR) secara keseluruhan.
Rasio LAR turun ke 11,7 persen di sembilan bulan pertama tahun 2022, dibandingkan 17,1 persen di tahun sebelumnya. "Kami berharap tren penurunan NPL dan LAR terus berlanjut hingga akhir tahun 2022," ujar Hera.
Per September 2022, rasio kecukupan modal (CAR) BCA tercatat sebesar 25,4 persen. Posisi permodalan tersebut dinilai cukup memadai untuk mengantisipasi risiko yang mungkin timbul serta untuk menopang aktivitas usaha dan pengembangan bisnis.
Sementara itu, pencadangan NPL dan pencadangan LAR berada pada level yang solid, masing-masing sebesar 247,9 persen dan 49,9 persen di sembilan bulan pertama tahun 2022. Biaya pencadangan akan terus disesuaikan sejalan dengan perkembangan kualitas aset keuangan serta sejalan dengan kondisi ekonomi.