Sabtu 28 Jan 2023 18:00 WIB

Bio Farma dan Tekad Mewujudkan Ekosistem Kesehatan Masa Depan

Ekosistem kesehatan perlu untuk memperkuat ketahanan kesehatan Indonesia.

Red: Fuji Pratiwi
Vaksin virus corona (Covid-19) buatan dalam negeri IndoVac (ilustrasi). Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi bertekad mewujudkan komitmen untuk menyatukan ekosistem kesehatan menjadi satu wadah di masa mendatang.
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Vaksin virus corona (Covid-19) buatan dalam negeri IndoVac (ilustrasi). Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi bertekad mewujudkan komitmen untuk menyatukan ekosistem kesehatan menjadi satu wadah di masa mendatang.

EKBIS.CO,  Pemerintah  resmi mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia mulai 30 Desember 2022. "Pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022. Jadi, tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," ujar Presiden RI Joko Widodo.

Pencabutan PPKM tersebut didasarkan pada hasil kajian yang dilakukan selama lebih dari 10 bulan serta dengan memperhatikan situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air yang terkendali. Menyikapi mulai terkendalinya pandemi Covid-19 di Tanah Air, holding BUMN farmasi yang terdiri dari PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma (Tbk), PT Indofarma (Tbk), dan yang terbaru PT Industri Nuklir Indonesia atau Inuki (Tbk), ingin memaknai momentum tersebut sebagai bagian dari langkah dalam membangun ketahanan kesehatan nasional.

Baca Juga

Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi bertekad mewujudkan komitmen untuk menyatukan ekosistem kesehatan menjadi satu wadah di masa mendatang. Sejumlah langkah atau strategi pun mereka siapkan untuk mewujudkan ekosistem kesehatan di masa depan.

Direktur Utama PT Bio Farma (Tbk), Honesti Basyir, menuturkan, salah satu momentum untuk menuju ekosistem kesehatan, ditunjukkan dengan peluncuran vaksin Covid-19 IndoVac yang diresmikan Presiden RI beberapa waktu lalu. Hal itu karena, IndoVac merupakan salah satu hasil nyata kemandirian industri farmasi nasional dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 90 persen yang sudah mendapat izin edar darurat/EUA dari BPOM, September 2022 lalu.   

Langkah yang disiapkan ialah pembangunan pabrik baru di kawasan Karawang seluas 3,2 hektare. Pabrik tersebut nantinya akan ditopang dengan bioteknologi berstandar paling tinggi sehingga menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Selain itu, Bio Farma juga menjalin kerja sama dengan dengan MSD (Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., USA) terkait transfer teknologi memproduksi secara lokal vaksin 4-valent human papilloma virus (HPV) di Indonesia. HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Kerja sama tersebut menjadi penanda untuk pertama kalinya Amerika Serikat mau berbagi ilmu tentang penanganan kanker serviks dengan negara lain.

Upaya Bio Farma untuk meningkatkan ketahanan kesehatan farmasi nasional melalui kolaborasi global juga terjalin pada 2022, yaitu kerja sama dengan Perusahaan Farmasi Inggris, Profactor Pharma. Di dalam kerja sama tersebut, Bio Farma mendapat hak eksklusif untuk pengembangan bersama blood product Recombinant Factor VIII (ProFactor dan Bio Farma) secara global.

Bio Farma juga sedang mengintegrasikan layanan dari mulai hulu hingga hilirnya yang semuanya akan berujung pada pembentukan ekosistem layanan kesehatan yang terintegrssi. Penyatuan ekosistem kesehatan tersebut diperlukan untuk memperkuat lini ketahanan dan kemandirian kesehatan di Indonesia.

Honesti menuturkan, adanya transformasi bidang kesehatan yang terintegrasi akan menjawab tiga pertanyaan besar dalam sistem kesehatan. Pertama, tentang ketersediaan produk dalam negeri, kedua tentang akses yang memudahkan masyarakat, dan ketiga harga yang terjangkau.

Ekosistem kesehatan tersebut nantinya terintegrasi dalam sebuah aplikasi yang Bernama Mediverse atau Medical Universe. Mediverse ini, nantinya akan menghubungkan pasien secara daring ke klinik daring maupun klinik fisik, memiliki jejaring klinik, laboratorium, dan rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Bio Farma mempunyai pengalaman lebih dari ratusan tahun sebagai BUMN farmasi dan ilmu hayati yang merupakan capaian yang luar biasa," ujar dia.

Akan tetapi, kata Honesti, Bio Farma tidak berhenti sampai di sana. Karena sebagai suatu holding maupun perusahaan harus mempertahankan kesuksesannya, meningkatkan nilainya, serta menciptakan kisah tumbuhnya sehingga eksistensi Bio Farma Group tidak hilang dan terlena dengan kejayaan masa lalu. Tahun 2023 diproyeksikan sebagai tahun pembuktian bagi Bio Farma yang bertransformasi menjadi perusahaan ilmu hayati yang terkemuka, baik di tingkat lokal maupun global.

Terealisasi di 2024

Bio Farma menargetkan langkah transformasi itu akan bisa terealiasi sepenuhnya pada 2024. Karena Bio Frama ingin memanfaatkan momentum selama pandemi Covid-19 yang menghadirkan kesadaran masyarakat akan kesehatan. Bio Farma menjamin keamanan setiap data pengguna layanan aplikasi digital yang tengah dikembangkan oleh perusahaan dalam rangka memperkuat ketahanan kesehatan nasional.

Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi, mengatakan, sistem keamanan Bio Farma salah satu yang terkuat sekarang ini di Indonesia. Terkait pengamanan data layanan medis masyarakat yang dikelola oleh Bio Farma, pihaknya menjalin kerja sama dan koordinasi yang erat dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Selain itu, Bio Farma turut menggandeng perusahaan global seperti Google Cloud, Fitbit, dan Connectedlife pada inisiatif kesehatan digital yang terbaru. Bio Farma juga mengimplementasikan aturan dalam UU Perlindungan Data Pribadi guna mencegah kebocoran data konsumen.

Ayubi menegaskan, infrastruktur dan standar keamanan yang digunakan Bio Farma, baik dari sisi produksi produk-produk farmasi dan layanan digital telah sesuai dengan standar yang diakui secara global. "Kita punya tim keamanan siber, kita tes terus berulang-ulang dan tidak ada kebocoran," ujarnya.

Saat ini, Bio Farma tengah gencar mengembangkan layanan di bidang kesehatan hulu ke hilir. Mulai dari penelitian dan pengembangan farmasi, manufaktur, dan distribusi hingga operasi apotek ritel, klinik, dan laboratorium klinis melalui sistem digital yang disebut Healthcare Ecosystem.

Bio Farma tengah memproyeksikan lokapasar berbasis laman bernama Medicine Distribution Business Zone (Medbiz). Platform tersebut diharapkan akan menjadi platform bisnis distribusi produk obat-obatan dan alat kesehatan di masa depan.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement