Senin 30 Jan 2023 16:15 WIB

Rupiah Menguat Dibayangi Optimisme Perekonomian AS

Kurs rupiah ditutup naik 16 poin atau 0,10 persen ke posisi Rp 14.970 per dolar AS.

Red: Fuji Pratiwi
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022) (ilustrasi). Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (30/1/2023) sore menguat, dibayangi optimisme terhadap perekonomian Amerika Serikat (AS) yang ditopang rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV 2022.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022) (ilustrasi). Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (30/1/2023) sore menguat, dibayangi optimisme terhadap perekonomian Amerika Serikat (AS) yang ditopang rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV 2022.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (30/1/2023) sore menguat, dibayangi optimisme terhadap perekonomian Amerika Serikat (AS) yang ditopang rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV 2022.

Kurs rupiah ditutup naik 16 poin atau 0,10 persen ke posisi Rp 14.970 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat (27/1/2023) Rp 14.986 per dolar AS.

Baca Juga

"Sentimen yang memengaruhi adalah rilis data perekonomian AS kuartal IV 2022. Ekonomi AS dilaporkan tumbuh sebesar 2,9 persen, hal ini membangkitkan optimisme bahwa ekonomi AS dapat terus bertumbuh di bawah tekanan inflasi dan suku bunga tinggi," kata Analis ICDX Revandra Aritama dikutip ANTARA di Jakarta, Senin (30/1/2023).

Revandra menuturkan, pasar tenaga kerja AS juga disebut berada di posisi yang baik. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, klaim pengangguran awal AS turun 6.000 menjadi 186.000 dalam pekan yang berakhir 21 Januari, terendah sejak April 2022.

"Positifnya ekonomi AS ini berpotensi untuk mendorong penguatan dolar AS, sehingga rupiah berpeluang tertekan," ujarnya.

Berdasarkan laporan Departemen Perdagangan AS, Kamis (26/1/2023), Produk Domestik Bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan 2,9 persen pada kuartal keempat 2022, di atas konsensus. Untuk 2022 secara keseluruhan PDB AS tumbuh 2,1 persen.

Perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal IV karena konsumen mendorong belanja barang, data menunjukkan. Namun, itu bisa menjadi kuartal terakhir pertumbuhan PDB yang solid sebelum efek lambat dari kenaikan suku bunga jumbo bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), sepenuhnya terasa.

Penjualan rumah baru AS yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS meningkat 2,3 persen pada Desember 2022 ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 616 ribu. Angka ini merupakan level tertinggi sejak Agustus.

Data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan mengangkat sentimen investor menjelang pertemuan kebijakan moneter bank sentral pekan ini. Pasar berjangka memperkirakan probabilitas 94,7 persen untuk kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Rabu (1/2/2023) dan memperkirakan suku bunga Fed di 4,45 persen pada Desember 2023 mendatang, atau lebih rendah dari tingkat 5,1 persen yang telah diproyeksikan pejabat The Fed hingga tahun depan.

Investor cenderung menantikan hasil pertemuan bank sentral utama dunia di antaranya Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) AS pekan ini. Pekan ini juga akan menampilkan pertemuan Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Eropa yang akan menunjukkan jalur kebijakan moneter yang kemungkinan akan diambil oleh bank-bank sentral.

Sedangkan dari faktor internal, pasar menunggu rilis data inflasi Indonesia.

Rupiah pada Senin (30/1/2023) pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp 14.974 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.970 per dolar AS hingga Rp 14.987 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah tipis ke posisi Rp 14.979 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.978 per dolar AS pada Jumat (27/1/2023).

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement