EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumah wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang 2022 mencapai 5,47 juta kunjungan atau naik 251,28 persen dibandingkan 2021. Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan terdapat pola yang berbeda terkait asal wisman yang mendominasi datang ke Indonesia sepanjang 2022 dan saat Desember.
"Secara komulatif sepanjang 2022, jumlah kunjungan wisman 2022 terbanyak dari Malaysia, diikuti dari Timor Leste, dan Singapura. Polanya berbeda dibandingkan Desember," kata Margo dalam konferensi pers, Rabu (1/2/2023).
Sepanjang 2022, wisman dari Malaysia mencatat porsi sebanyak 19 persen dari total kunjungan. Lalu Timor Leste sebanyak 12,9 persen dari total kunjungan dan Singapura sebanyak 12,2 persen.
Lalu jika dilihat secara bulanan pada Desember 2022, wisman yang datang ke Indonesia mencapai 895,12 ribu kunjungan. Angka tersebut naik 447,08 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada Desember 2021 dan naik 81,52 persen dibandingkan November 2022.
Margo menuturkan, pada Desember 2022, wisman yang datang ke Indonesia didominasi oleh Singapura sebanyak 20,2 persen dari total kunjungan. Lalu dominasi kedua dari Malaysia sebanyak 18 persen dan dominasi ketiga dari Australia sebanyak 11,4 persen.
Margo menilai, jumlah kunjungan baik secara bulanan dan tahunan tersebut sudah jauh lebih tinggi dibandingkan 2021.
"Ini menurut saya merupakan hal positif karena kita ketahui bahwa pariwisata memberikan dampak besar kepada perekonomian karena efek gandanya besar," ungkap Margo.
Margo menambahkan, sejumlah kegiatan pada 2022 mampu menarik wisman ke Indonesia. Beberapa diantaranya adalah event MotoGP di Mandalika, Asian Pargames 2022, KTT G20, dan momen liburrs ekolah serta Natal dan Tahun Baru 2022/2023.
BPS mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang 2022 melampaui target pemerintah. Wisman yang datang ke Indonesia sepanjang 2022 mencapai 5,47 juta kunjungan atau naik 251,28 persen dibandingkan sepanjang 2021 dan melampaui target yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).