EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan peresmian toko bebas bea Sarinah Duty Free kian mempertegas posisi Sarinah sebagai toko ritel kelas dunia. Erick mengapresiasi langkah Sarinah dalam menggandeng Dufry International dan Omega Group melalui kerja sama yang menguntungkan dalam pendirian Sarinah Duty Free.
Indonesia selama ini dikenal mempunyai market yang besar. Namun, memerlukan dukungan Dufry untuk mendukung produk lokal masuk ke pasar global.
"Ini yang telah kita sepakati sejak hari pertama. Kita ingin Sarinah menjadi ritel kelas dunia sehingga produk lokal bisa merambah ke pasar global, terima kasih Sarinah, Dufry dan Omega Groups karena telah merealisasikan kerja sama strategis yang saat ini kita saksikan," ujar Erick saat meresmikan grand opening Sarinah Duty Free di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Erick mengaku bangga dengan kehadiran produk lokal pada Sarinah Duty Free. Hal ini menurut Erick merupakan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan duty free lainnya.
"Kita bangga dapat merealisasikan ini, sebelumnya kan kita tidak bisa menemukan produk Indonesia yang high quality ikut berjejer dari UMKM di Duty Free," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.
Selanjutnya, Erick memberikan tantangan kepada Sarinah agar mampu membawa produk-produk lokal Indonesia masuk ke pasar global. Erick menyebut Sarinah harus mampu mengembangkan pasar produk UMKM secara domestik maupun mendunia.
"Saya mengajak semua orang untuk mengenalkan semua produk kelas tinggi kita dan tentunya mengenalkan produk Indonesia ke komunitas Internasional agar mereka bisa tahu kalau produk Indonesia juga berkualitas," kata Erick.
Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan Sarinah siap membawa produk lokal merambah pasar global. Sarinah, ucap Fetty, telah memiliki sejumlah rencana strategis dalam mengembangkan pasar produk lokal, termasuk memasarkan ke gerai internasional lewat toko Indonesia Corner.
"Indonesia Corner nantinya akan ada di negara-negara yang dekat dengan Indonesia dulu seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, sebelum baru ke Belanda dan negara Timur tengah," ujar Fetty.
Fetty menyampaikan sejauh ini telah ada sekitar 42 produk UMKM di Sarinah, baik produk makanan, minuman, maupun fesyen. Fetty mengatakan Sarinah Duty Free menggabungkan produk lokal dengan internasional.
"Ini yang membedakan Duty Free Sarinah dengan yang lainnya. Ada sekitar 42 brand dari UMKM dari coklat, kopi, fesyen, wastra, wellness greetings, ini untuk memberikan banyak pilihan ke customer," kata Fetty.