EKBIS.CO, RIYADH -- Raksaka produsen minyak dunia, Saudi Arabian Oil Co yang juga dikenal sebagai Saudi Aramco, telah mengurangi emisi rantai pasok material dan logistik sebesar 23 persen sejak 2015. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Saudi Aramco, Yasir Al-Rumayyan dalam wawancara eksklusif dengan Arab News.
Program Iktva Aramco memainkan peran kunci dalam membantu raksasa minyak tersebut untuk mencapai tujuan keberlanjutan jangka panjangnya. Caranya, dengan memastikan pemasoknya dievaluasi dan diberi penghargaan atas kontribusi lingkungan, sosial, dan tata kelola lokal mereka.
Program Iktva diluncurkan dengan visi membangun basis industri yang beragam dan berdaya saing internasional di Arab Saudi. Melihat gambaran yang lebih besar, pertemuan tahunan ini juga dirancang untuk membantu komunitas lebih jauh berinovasi, berkolaborasi, dan berjejaring.
"Keberlanjutan selalu menjadi bagian dari model Iktva. Kami merangkul teknologi baru, memanfaatkan kerangka Ekonomi Karbon Sirkular dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan keberlanjutan kami dan mengurangi dampak lingkungan kami," kata Al-Rumayyhan dikutip dari Arab News, Sabtu (4/2/2023).
Ia menjelskan pengurangan emisi itu terbagi ke dalam dua lingkup. Emisi Lingkup 1 mengacu pada emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikendalikan. Sedangkan emisi Lingkup 2 terkait dengan emisi tidak langsung yang berasal dari pembangkit listrik, uap, pemanas, dan pendingin yang digunakan oleh suatu perusahaan.
"Selain berdampak pada keberlanjutan, Iktva juga berperan dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi lokal," kata Al-Rumayyan.
Sampai hari ini, Aramco memiliki rantai pasokan lokal yang terdiri dari sekitar seribu produsen lokal dan lebih dari 2.000 penyedia layanan.
"Program ini menciptakan ekosistem rantai nilai terintegrasi yang membantu bisnis beroperasi secara efisien di Arab Saudi. Selain itu, iktva memberi penghargaan kepada pemasok karena mendirikan kantor pusat regional di Arab Saudi," kata dia.
Sehubungan dengan efisiensi, ia mencatat, semuanya kembali ke investasi dalam jaringan pemasok lokal yang terampil yang secara otomatis mengarah pada ketahanan dalam hal rantai pasokan. Baik pemasok lokal maupun internasional diharuskan memenuhi kriteria tertentu agar bisa bekerja sama dengan raksasa migas tersebut. Kriterianya antara lain membangun fasilitas manufaktur lokal, merekrut karyawan Saudi, berinvestasi dalam penelitian dan pelatihan.
"Kemajuan yang mantap menuju lokalisasi rantai pasokan ini tidak hanya menguntungkan perusahaan kami, tetapi juga ekonomi lokal dan nasional. Dampaknya diperkirakan akan terus berlanjut melalui pertumbuhan ekspor dan peningkatan kesempatan kerja," kata dia.
Berbicara tentang tonggak sejarah, Al-Rumayyan menekankan bahwa Aramco mencapai skor Iktva 63 persen, menyiratkan bahwa 63 persen pengeluaran perusahaan untuk pemasok tetap berada di Kerajaan. Selain itu, Aramco juga mencatat lonjakan pengeluaran pemasok untuk Penelitian dan Pengembangan di Kerajaan sebesar 40 persen dibandingkan dengan level pada 2021.