Proyek itu seperti pembangunan sistem cloud dalam penyiapan infrastruktur pengamanan siber, menyuplai belanja produk dan solusi demi menggenjot tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sektor pertahanan pada tahun anggaran 2023, pengadaan intibook oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ditargetkan akan berlanjut secara berkesinambungan pada tahun anggaran 2023, Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di 65 lokasi dengan total kapasitas daya sebesar 485 kWp, Produksi perangkat Set Top Box INTI DVBT2 untuk pasar retail dan proyek Analog Switch Off (ASO) Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga penggarapan proyek bisnis eksisting seperti OSP, Refurbished yang akan terus diperluas ke seluruh telecommunication company di Indonesia.
"Selain itu, perbaikan kinerja perseroan ke arah zona positif pun tak lepas dari upaya perbaikan berkelanjutan dalam sisi pencatatan persediaan serta aset dalam pembangunan," lanjut Edi.
Selanjutnya, ucap Edi, transformasi menyeluruh ini merupakan upaya perusahaan untuk membangkitkan kembali kepercayaan stakeholder. Edi menyebut indikasi positif perbaikan ini adalah dikantongi Kredit Modal Kerja dengan besaran yang signifikan. Menurut Edi, hal ini menandakan perusahaan sedang berusaha menyiapkan pendanaan proyek-proyek di masa depan.
"Harapannya, konsistensi INTI juga untuk terus menghasilkan produk buatan industri dalam negeri, secara spesifik akan mendukung program pemerintah melalui makin beragamnya produk lokal yang andal, kemandirian teknologi dalam negeri, dan meningkatnya daya saing Indonesia di kancah global, terutama dalam penguasaan teknologi untuk pasar lokal," kata Edi.