Margo melanjutkan, pulau Bali dan Nusa Tenggara pun mampu tumbuh 5,08 persen (yoy), dengan Provinsi Bali yang menjadi sumber pertumbuhan utama sebesar 2,25 persen. Ini berkat sektor penyediaan akomodasi dan makan minum serta transportasi dan pergudangan, kemudian disusul Provinsi Nusa Tenggara Barat 2,14 persen dan Nusa Tenggara Timur 0,7 persen.
"Seperti kita ketahui Bali sempat terkontraksi 2,45 persen pada tahun 2021, jadi sudah tumbuh," ucap dia.
Ia menambahkan, ekonomi di pulau Kalimantan tumbuh 4,94 persen pada tahun lalu (yoy), yang disumbang tertinggi oleh Provinsi Kalimantan Timur sebesar 2,34 persen berkat sektor pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan. Selanjutnya Provinsi Kalimantan Barat menyumbang 0,77 persen, Kalimantan Selatan 0,75 persen, Kalimantan Tengah 0,71 persen, serta Kalimantan Utara 0,36 persen.
Untuk pulau Sulawesi yang tumbuh 7,05 persen (yoy), sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah 3,05 persen disumbang industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian. Lalu, terdapat Sulawesi Selatan yang menyumbang 2,35 persen, Sulawesi Tenggara 0,72 persen, Sulawesi Utara 0,67 persen, Gorontalo 0,16 persen, serta Sulawesi Barat 0,1 persen.
Pulau Maluku dan Papua berhasil tumbuh signifikan sebesar 8,65 persen (yoy) disumbang Provinsi Papua sebesar 5 persen, yang didorong sektor pertambangan dan penggalian serta transportasi dan pergudangan. Sementara Maluku Utara menyumbang 2,64 persen, Maluku 0,57 persen, serta Papua Barat 0,43 persen.