EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated dan Industrial Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur (Jatim) pada Selasa (7/2/2023). Dalam kesempatan itu, Ma'ruf mendorong agar pengelola KEK atau JIIPE terus berusaha meningkatkan investasi di tempat tersebut. Dia menekankan, JIIPE merupakan program pemerintah dalam mengawal hilirisasi smelter.
"Kita berharap untuk KEK ini, pengelola KEK atau JIIPE ini agar terus berusaha meningkatkan investasi di tempat ini," ujar Ma'ruf dalam keterangan yang dibagikan Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (7/2/2023).
Dia mengatakan, investasi yang baru berjalan, sekitar 30 persen. Berdasarkan penjelasan singkat dari Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera Bambang Soetiono, terdapat beberapa hambatan yang dihadapi.
"Kita harapkan ada terus peningkatan dan kita harapkan pada 2023 ini juga akan bertambah lagi dan terus (bertambah) dan pemerintah akan mendukung upaya investasi melalui UU Cipta Kerja yang sekarang telah menjadi Perppu Cipta Kerja yang mengakomodasi berbagai masalah dan juga kemudahan berusaha dan juga penyediaan dan lain sebagainya," ujar Kiai Ma'ruf.
Sementara, Bambang menjelaskan, pembangunan JIIPE merupakan kerja sama antara swasta dan BUMN yang memiliki total luas area 3.000 hektare. Di dalamnya terdapat pelabuhan seluas 400 hektare. Mayoritas sahamnya dimiliki Pelindo sebesar 60 persen dan AKR atau pihak swasta 40 persen.
"Sedangkan yang di kawasan industrinya 1.800 hektare. Pelindo 40 persen, swasta 60 persen," katanya.
Bambang menyampaikan, area seluas 800 hektare adalah untuk kawasan perumahan. "Sehingga, kapal-kapal yang datang ini langsung ke pabriknya. Di sini biaya logistiknya kita sudah kalkulasi bisa turun sampai 20 persen. Demikian juga karyawan-karyawannya bisa tinggal di sini, jadi juga mengurangi pencemaran lingkungan," jelasnya.
Bambang juga menjelaskan progres investasi di JIIPE, infrastruktur pendukung, dan hambatan yang dihadapi. Menurut Bambang, dari 1.800 hektare yang sudah terisi 300 hektare.
"Mungkin sampai akhir tahun depan itu mendekati 40 persen. Kami juga ditarget, KEK (dalam) lima tahun bisa menyerap investasi asing 7,5 miliar dolar AS dan dalam 15 tahun optimalnya 16 milar dolar AS," ujarnya.
Terkait infrastruktur, ujar Bambang, saat ini jalan utama mulai dilebarkan dan akan menyambung tol dari Bunder (KLBM) ke JIIPE tinggal 9 km. Untuk infrastruktur air diambil dari Sembayat. Sedangkan listrik, sudah dilakukan kerja sama dengan PLN dan saat ini sedang dibangun gardu PLN 500 mega watt.
“Freepot nanti pakai 170 megawatt, 330 MW dipakai untuk kawasan,” ujarnya.