Rabu 08 Feb 2023 15:59 WIB

Prinsip GCG Jadi Kunci Manajemen Benahi Jiwasraya secara Holistik

Jiwasraya komitmen terapkan tata kelola yang baik di seluruh aspek bisnis.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja melintas didepan Customer Service IFG Life di Jakarta,Rabu (24/11). Direktur Manajemen Risiko, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Mahelan Prabantarikso mengatakan penerapan good corporate governance (GCG) atau prinsip tata kelola perusahaan yang baik menjadi salah satu faktor kunci dalam keberhasilan dalam menangani sejumlah masalah di sektor keuangan Indonesia.
Foto:

Saat ini, lanjut Mahelan, manajemen sedang melakukan upaya pengalihan aset dan liabilitas yang menjadi rangkaian akhir dari program restrukturisasi Jiwasraya. Jika tak ada halangan, upaya pengalihan aset dan liabilitas Jiwasraya ini pun ditargetkan dapat selesai dalam waktu dekat.

"Target ini yang menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu dengan pemegang saham yang kemudian diteruskan ke manajemen," lanjut Mahelan.

Bersamaan dengan upaya pengalihan aset dan liabilitas perusahaan ke entitas baru, Mahelan melanjutkan, manajemen Jiwasraya memastikan akan melanjutkan pengoperasian perusahaan, sebelum akhirnya status pengelolaan perusahaan diserahkan dan diputuskan oleh pemegang saham.

Berangkat dari hal tersebut, ucap Mahelan, saat ini manajemen Jiwasraya tengah melakukan strategi efisiensi guna menekan biaya operasional perusahaan, antara lain dengan melakukan program rightsizing struktur organisasi yang telah mengacu serta memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Mahelan menyebut pengambilan keputusan tersebut lantaran beban kerja perusahaan sudah banyak berkurang pasca dilakukannya pengalihan portofolio (polis) disertai aset dan liabilitas; tidak adanya aktivitas penjualan produk selama pelaksanaan program restrukturisasi; hingga strategi efisiensi ini diterapkan dalam rangka menekan kerugian yang dialami Jiwasraya sejak lama agar dapat tetap bertahan hingga selesainya program restrukturisasi. Mahelan mengatakan langkah tersebut dilakukan demi menjaga nilai aset, sebelum akhirnya aset tersebut dialihkan bersama dengan portofolio pertanggungan (polis) ke perusahaan asuransi yang menjadi penanggung baru yaitu IFG Life.

"Oleh karenanya kami membutuhkan dukungan dan pengertian dari seluruh unsur, demi menyelamatkan nilai polis dari para peserta asuransi Jiwasraya. Nantinya, polis yang sudah direstrukturisasi dan dipindah tadi, pemberian manfaatnya akan diteruskan oleh IFG Life," kata Mahelan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement