EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) kembali memberikan peringkat idAA+ untuk PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), dengan prospek stabil untuk periode 27 Desember 2022 sampai dengan 1 Desember 2023.
Pefindo menyatakan, perusahaan penjaminan dengan peringkat idAA memiliki karakteristik keamanan keuangan yang sangat kuat dibandingkan perusahaan lainnya di Indonesia, dengan hanya sedikit perbedaan dibandingkan peringkat yang lebih tinggi.
Adapun tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori. Direktur Utama Jamkrindo Hendro Padmono mengatakan raihan peringkat tersebut akan menjadi motivasi perusahaan dapat bekerja lebih keras dalam menghasilkan kinerja terbaik.
Perolehan peringkat tersebut, tidak terlepas dari komitmen, integritas dan kolaborasi semua pihak, khususnya Insan Jamkrindo dalam melaksanakan strategi dan kebijakan perusahaan dengan tata kelola bisnis, keuangan dan operasional yang prudent berlandaskan prinsip good corporate governance.
“Peringkat tersebut mencerminkan peran perusahaan yang penting bagi pemerintah Indonesia. Dengan posisi usaha yang sangat kuat bidang bisnis jasa penjaminan kredit dan tingkat permodalan yang juga kuat, Jamkrindo dapat berkontribusi optimal dalam mendukung program-program strategis Pemerintah antara lain penjaminan kredit program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Modal Kerja dalam rangka Pemulihan Ekonomi (KMK PEN),” kata Hendro dalam keterangan tulis, Sabtu (11/2/2023).
Menyambut 2023, Jamkrindo optimistis dapat meraih kinerja yang baik. Hal ini mengingat pengalaman perusahaan yang berhasil menorehkan kinerja positif tahun-tahun menantang khususnya di masa pandemi Covid-19.
Pada 2023, Jamkrindo menetapkan tema "Retained Growth and Profitability" yang berfokus mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas bisnis penjaminan, serta mengembangkan/memperkuat jejaring dan peran dalam pengembangan UMKMK dan industri penjaminan.
“Pada 2023 kami optimistis dapat memperoleh volume penjaminan sebesar Rp 340 triliun, yang didukung dengan peningkatan volume penjaminan KUR, dan volume penjaminan non KUR,” kata Hendro.
Realisasi volume penjaminan Jamkrindo pada 2022 sebesar Rp 312,36 triliun, yang terdiri dari jumlah penjaminan KUR sebesar Rp 201,30 triliun dan jumlah penjaminan Non KUR sebesar Rp 111,05 triliun.
Sebagai perusahaan penjaminan kredit yang tergabung dalam holding Indonesia Financial Group (IFG), Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan nonprogram.