Rabu 15 Feb 2023 16:09 WIB

Rupiah Turun Setelah Rilis Data Inflasi AS

Rupiah ditutup melemah ke posisi Rp 15.206 per dolar AS.

Red: Friska Yolandha
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu menurun setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Foto:

Para pedagang pasar uang bertaruh pada setidaknya dua kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi tahun ini, dengan suku bunga terlihat memuncak di 5,28 persen pada Juli. 

Walaupun demikian, pelemahan rupiah dapat sedikit ditekan oleh data neraca perdagangan RI yang mengalami surplus. Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Januari 2023 membukukan surplus selama 33 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Nilai surplus berasal dari sektor nonmigas sebesar 5,29 miliar dolar AS, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai 1,42 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang defisit minyak mentah dan hasil minyak.

Neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus 5,29 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang surplus utama yaitu bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati serta besi dan baja.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp 15.171 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 15.170 per dolar AS hingga Rp 15.213 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu tergelincir ke posisi Rp 15.194 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp 15.168 per dolar AS.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement