EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) melaporkan penjualan kotor pada 31 Desember 2022 sebesar Rp 12,4 triliun atau naik 20,7 persen dari tahun lalu. EBITDA 2022 pun mencapai Rp 2,0 triliun, lebih tinggi 50,9 persen dari tahun lalu dan di atas konsensus.
"Untuk laba bersih mencapai Rp 1,4 triliun kembali seperti sebelum masa pandemi. Kami berterima kasih kepada rekan-rekan kerja kami yang telah bekerja keras dan bersemangat memberikan kontribusi besar mereka untuk kemajuan kami," kata CEO Matahari, Terry O’Connor dalam keterangan resminya, Sabtu (25/2/2023).
Terry mengatakan, batas bawah profitabilitas pra-pandemi telah tercapai dan Matahari telah bergerak ke fase pertumbuhan baru ke depannya. Di tahun 2023 Matahari mentargetkan kinerja EBITDA sebesar Rp 2,3 triliun.
"Dengan menjalankan strategi kami secara ketat, kami mengharapkan kinerja EBITDA sebesar Rp 2,3 Triliun atau lebih baik pada 2023,” ungkapnya.
Pada 2022, Matahari membuka 10 gerai baru dengan tampilan dan nuansa baru, dan telah menentukan tujuh lokasi baru untuk pembukaan gerai baru sebelum Lebaran 2023. Perseroan mempercepat pembukaan gerai baru untuk memberikan dampak optimal pada musim Lebaran mendatang.
Dua gerai yang paling baru dibuka adalah di REVO Town Mall, Bekasi dan Pollux Mall Chadstone, Cikarang, Jawa Barat. Lima gerai baru berikutnya akan dibuka di Jawa Tengah (The Park Semarang, Uptown Mall Semarang, dan Sleman Mall Jogjakarta), Bali (Discovery Mall Kuta) dan Kalimantan Timur (Plaza Balikpapan). Gerai-gerai tersebut akan dibuka antara Maret dan awal April 2023, dengan pembukaan semakin cepat selama bulan Ramadhan.
Matahari berkomitmen untuk memaksimalkan nilai pemegang saham dan karena itu Dewan Komisaris merekomendasikan dividen sebesar Rp 525/saham untuk tahun buku 2022 serta perpanjangan program pembelian kembali saham yang saat ini berjalan hingga Desember 2023. Pada 2022, Matahari menggunakan dana Rp 1,1 triliun untuk membeli 252,8 juta saham.