Rabu 01 Mar 2023 21:26 WIB

Mendag Minta Warga Lapor Penjualan Minyakita Lampaui HET

Untuk menjaga keseimbangan konsumsi, maka akan diperbanyak untuk stok minyak curah.

Red: Lida Puspaningtyas
Pedagang sembako menjual minyak goreng kemasan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (1/2/2023). Keberadaan minyak goreng kemasan Kementerian Perdagangan, Minyakita di Pasar Beringharjo mulai langka. Ada beberapa pedagang memiliki stock Minyakita hanya sedikit. Harga Minyakita yang awalnya Rp 14 ribu kini mencapai Rp 16 ribu per liter. Imbasnya pembeli mulai membeli minyak goreng curah yang dijual dengan harga Rp 14.500 per liter.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pedagang sembako menjual minyak goreng kemasan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (1/2/2023). Keberadaan minyak goreng kemasan Kementerian Perdagangan, Minyakita di Pasar Beringharjo mulai langka. Ada beberapa pedagang memiliki stock Minyakita hanya sedikit. Harga Minyakita yang awalnya Rp 14 ribu kini mencapai Rp 16 ribu per liter. Imbasnya pembeli mulai membeli minyak goreng curah yang dijual dengan harga Rp 14.500 per liter.

EKBIS.CO, BANDARLAMPUNG -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta masyarakat melapor bila ditemukan penjualan Minyakita yang melampaui harga eceran tertinggi (HET).

"Minyakita ini biasanya sebulan disediakan 300 ribu ton, tetapi karena permintaan tinggi maka sudah ditambah sampai 450 ribu ton," ujar Zulkifli Hasan, di Bandarlampung, Rabu (1/3/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan dengan adanya penambahan pasokan tersebut, bila masih ditemukan penjualan Minyakita di atas harga eceran tertinggi maka akan ada tindakan penarikan.

"Kalau ada yang menjual lebih dari Rp 14 ribu per liter lapor ke satuan tugas (satgas), nanti akan diambil sebab ini sudah ditambah jadi 450 ribu ton sebulan," katanya pula.

Dia menjelaskan ketersediaan Minyakita di pasaran yang selalu mengalami kekosongan pasokan, terjadi akibat adanya peralihan konsumsi minyak goreng oleh masyarakat.

"Jadi bisa dibilang Minyakita ini terlalu sukses, semua orang mencari ini bahkan masyarakat pengguna minyak goreng premium pindah ke Minyakita," ujarnya lagi.

Menurutnya, atas adanya hal tersebut mengakibatkan produksi Minyakita tidak mencukupi pemenuhan konsumsi masyarakat.

"Ini seharusnya peruntukannya bagi masyarakat kurang mampu dan dijual di pasar tradisional, tapi ada yang dijual di retail bahkan marketplace. Maka semua kita tarik dikembalikan ke pasar tradisional agar semua seimbang," katanya pula.

Mendag menyebutkan, saat ini ada dua jenis minyak goreng yang dikelola oleh pihaknya, yaitu Minyakita dan minyak curah. Untuk menjaga keseimbangan konsumsi, maka akan diperbanyak untuk stok minyak curah.

"Jadi ada dua jenis yaitu Minyakita dan minyak curah, sekarang akan perbanyak minyak curah dan mengurangi Minyakita, agar semua kembali seimbang," kata dia lagi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement