Kamis 02 Mar 2023 13:56 WIB

Lockdown Berakhir, Penjualan di Cina Meningkat

Produsen AS melihat permintaan di Cina mulai meningkat.

Red: Friska Yolandha
Para komuter yang mengenakan masker mengantri untuk bus pada jam sibuk malam hari di kawasan pusat bisnis di Beijing, Jumat, 24 Februari 2023. Perusahaan-perusahaan konsumen dan barang-barang mewah top dunia telah melihat penjualan segala sesuatu mulai dari kosmetik hingga kondom tumbuh di China.
Foto:

Procter & Gamble Co, yang pasar terbesar keduanya adalah China, dengan hati-hati mengawasi lini perawatan kulit SK-II kelas atas saat China dibuka kembali, kata kepala keuangan Andre Schulten di konferensi tersebut.

Warnery dari Beiersdorf mengatakan pertumbuhan La Prairie premium dan rangkaian perawatan kulit Eucerin dan Nivea yang lebih murah kemungkinan besar didorong oleh permintaan China. Pariwisata dari China membantu penjualan di negara tetangga Makau, Hong Kong, Taiwan, dan bahkan Jepang, tambahnya.

Reckitt Benckiser, yang membuat tablet Nurofen, obat flu Lemsip dan Durex, mengalami peningkatan di China setelah penurunan volume karena lockdown.

Tanda-tanda yang lebih kuat bahwa pabrik-pabrik China pulih setelah pembatasan COVID dicabut akhir tahun lalu juga dapat meredam perkiraan penurunan ekonomi global. Pasalnya, Federal Reserve AS tetap pada jalur suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Pengecer AS Walmart Inc, yang mengoperasikan hampir 400 toko eceran dan grosir di Cina, melaporkan lalu lintas yang kuat di tokonya sejak dibuka kembali.

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement