Dwi menyebut empat faktor utama dalam membentuk bursa CPO yang kuat, yakni harus memiliki prinsip keadilan, efisiensi, nilai tambah, dan keberlanjutan. Dwi menyampaikan seluruh perusahaan nantinya memiliki hak yang sama mendapatkan akses data yang kredibel terkait CPO.
"Akses data ini sangat penting dalam membangun kepercayaan untuk bursa CPO Indonesia. Tantangan kita minimal bisa sejajar dengan bursa Malaysia dan Belanda," sambung Dwi.
Dwi berharap upaya perbaikan tata kelola tak hanya berhenti pada pembentukan bursa dan menjadikan Indonesia sebagai acuan dari harga CPO dunia. Dwi menilai Indonesia juga harus mampu menjadi barometer sektor industri sawit dunia.
"Jadi nanti seluruh industriawan dari seluruh dunia belajar soal perbaikan tata kelola industri sawit di Indonesia. Karena Indonesia punya kontribusi luar biasa mencapai 55 persen dari total produksi sawit dunia," kata Dwi.