Jumat 03 Mar 2023 12:00 WIB

Harga Emas Tergelincir Akibat Aksi Ambil Untung

Harga emas berjangka merosot pada akhir perdagangan Kamis (2/3/2023).

Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas mengamati emas edisi imlek 2023 di Butik Emas Antam, Pulogadung, Jakarta, Senin (16/1/2023). Harga emas berjangka merosot pada akhir perdagangan Kamis (2/3/2023) atau Jumat pagi WIB.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas mengamati emas edisi imlek 2023 di Butik Emas Antam, Pulogadung, Jakarta, Senin (16/1/2023). Harga emas berjangka merosot pada akhir perdagangan Kamis (2/3/2023) atau Jumat pagi WIB.

EKBIS.CO,  CHICAGO -- Harga emas berjangka merosot pada akhir perdagangan Kamis (2/3/2023) atau Jumat pagi WIB. Hal itu menghentikan kenaikan selama tiga hari berturut-turut karena investor melakukan aksi ambil untung setelah dolar AS naik, menyusul angka klaim pengangguran yang menunjukkan pasar pekerjaan AS masih kuat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 4,90 dolar AS atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 1.840,50 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.845,30 dolar AS dan terendah di 1.835,90 dolar AS.

Baca Juga

Emas berjangka terkerek 8,70 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.845,40 dolar AS pada Rabu (1/3/2023), setelah melonjak 11,80 dolar AS atau 0,65 persen menjadi 1.836,70 dolar AS pada Selasa (28/2/2023) dan terangkat 7,80 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.824,90 dolar AS pada Senin (27/2/2023).

Dolar menguat pada Kamis (2/3/2023) setelah klaim pengangguran menunjukkan pasar pekerjaan AS yang masih kuat dan data lain menunjukkan kenaikan biaya tenaga kerja. Ini mengindikasikan Federal Reserve harus melangkah lebih jauh dalam menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.

Meski demikian, emas masih kokoh. Ini mungkin menunjukkan permintaan bank-bank sentral atas emas telah kembali, menurut analis pasar. Ini juga dapat menyoroti permintaan konsumen yang kuat, terutama dari China.

Data China yang positif menunjukkan, pemulihan ekonomi yang kuat setelah negara itu melonggarkan sebagian besar tindakan anti-Covid awal tahun ini dan menjadi pertanda baik bagi permintaan komoditas-komoditas di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (2/3/2023), klaim pengangguran awal AS turun 2.000 menjadi 190.000 yang disesuaikan secara musiman dalam pekan yang berakhir 25 Februari. Departemen Tenaga Kerja AS juga melaporkan produktivitas AS turun 1,7 persen pada 2022.

Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Mei melemah 19,40 sen atau 0,92 persen, menjadi ditutup pada 20,901 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April terangkat 1,40 dolar AS atau 0,15 persen, menjadi menetap pada 963,20 dolar AS per ounce.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement