Faktor produksi, distribusi, hingga hilirisasi pangan, kata Perry, harus menjadi fokus Tim Pengendali Inflasi Pangan Pusat (TPIP) maupun Tim Pengendalian Inflasi Pangan Daerah (TPID).
"Inflasi dunia, seperti disampaikan presiden adalah momok seluruh dunia. Oleh karena itu, inflasi harus kita kendalikan karena betul-betul menyangkut hajat hidup rakyat," ujar dia.
Lebih lanjut, Perry menyampaikan, upaya pengendalian inflasi sepanjang 2022 dilakukan lewat pasar murah, kerja sama antar daerah, subsidi ongkos angkut, gerakan tanam cabai, hingga replikasi model bisnis pertanian antar daerah. Langkah-langkah itu diakuinya cukup membantu pemerintah meredam gejolak inflasi sehingga masih dapat di tahan pada level 5 persen.
Tahun ini, langkah-langkah itu masih akan ditempuh. Namun, Perry meminta agar kerja sama antar pemerintah daerah ditingkatkan sehingga target inflasi pemerintah tercapai.
Sebagai informasi, memasuki 2023 angka inflasi tahunan hingga Februari 2023 sudah mencapai 5,47 persen. Beras menjadi salah satu komoditas yang dominan memicu kenaikan inflasi bulan lalu.