EKBIS.CO, JAKARTA -- Salah satu produsen motor listrik, Volta, masih menunggu petunjuk teknis resmi dari pemerintah ihwal program bantuan pembelian senilai Rp 7 juta yang baru diumumkan Senin (6/3/2023) kemarin. Pasalnya, hingga saat pemerintah juga belum berkoordinasi dengan para produsen.
"Kami masih menununggu juknis (petunjuk teknis) dan juklak (petunjuk pelaksana) dari kementerian terkait, jadi kami masih menunggu arahan terlebih dahulu," kata Direktur PT Volta Indonesia Semesta (VIS) Willty Awan kepada Republika.co.id, Selasa (7/3/2023).
Kendati demikian, Willty mengatakan, jika nantinya terdapat lonjakan permintaan motor listrik Volta, perusahaan siap memenuhi pasar konsumen. "Kita siap menyesuaikan," kata Willty menambahkan.
Volta diketahui menjadi satu dari tiga motor listrik yang akan masuk dalam program bantuan pembelian senilai Rp 7 juta per unit. Volta memulai bisnis kendaraan listrik dari sepeda listrik sejak 2017 lalu dengan basis pabrik di Kawasan Industri Terboyo, Semarang.
Setelah sukses dengan sepeda listrik perusahaan merambah kepada teknologi kendaraan motor listrik dan kendaraan roda tiga. Sejak 2021 Volta pun resmi membuka pabrik pertama kendaraan listriknya di Kawasan Industri Candi, Semarang.
Adapun selain Volta ada Gesit dan Selis yang kini saling bersaing di pasar Indonesia. Soal harga, ketiga pabrikan motor listrik itu membanderol motor listrik dari Rp 15 jutaan per unit hingga Rp 30 juta per unit.
Pemerintah resmi memutuskan untuk memberikan bantuan sebesar Rp 7 juta per unit untuk pembelian 200 ribu unit sepeda motor listrik baru serta Rp 7 juta per unit untuk konversi 50 ribu motor dari berbahan bakar fosil menjadi listrik.